TEMPO.CO, Timika — Setelah bentrokan antara dua kelompok yang memperebutkan lahan pendulangan emas di areal tailing PT Freeport Indonesia, Rabu 18 Juli 2012 ini, sejumlah warga dan aparat keamanan masih berjaga-jaga.
Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Mimika, Komisaris Polisi Albertus Andreana, Rabu pagi membenarkan terjadinya bentrok antara kedua kelompok warga ini. “Benar ada bentrok di areal pendulangan mil 34, tapi skala konfliknya masih kecil,” kata Albertus.
Dua kelompok warga di Timika, Mimika, Papua, sejak Senin 16 Juli 2012, terlibat bentrok dengan senjata parang dan panah karena rebutan lahan pendulangan emas di areal tailing PT Freeport Indonesia di mil 34.
Sejak Senin sore, kelompok warga yang mengaku pemilik areal dulang emas di mil 34 ini terlibat konflik dengan warga pendatang yang juga ingin menduduki areal pendulangan emas itu.
Konflik antarkelompok warga ini pun tidak dapat dihindari. Dalam bentrokan pada Senin sore, Benius Murib terluka serius akibat sabetan parang. Benius kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat.
Pada Selasa 17 Juli 2012 sore, bentrokan antara dua kelompok warga ini kembali terjadi. Namun, belum diketahui jumlah dan identitas korban luka dari kedua kelompok.
TJAHJONO EP