TEMPO.CO, Yogyakarta - Guna mengantisipasi lonjakan permintaan pada masa Ramadan dan Lebaran, PT Pertamina Region IV Jawa Tengah dan DIY menambah pasokan gas elpiji 10 persen dari kebutuhan normal.
"Kami menambah pasokan elpiji 10 persen dari kebutuhan sebelum bulan puasa," kata Heppy Wulansari, Assistant Manager External Relations PT Pertamina Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad 22 Juli 2012.
Menurut dia, persediaan elpiji sepanjang bulan puasa hingga Lebaran sebesar 50.753 metrik ton elpiji subsidi. Angka itu naik 10 persen dibanding kebutuhan normal yang hanya 46.139 metrik ton.
Selain elpiji bersubsidi (3 kilogram), pasokan elpiji nonsubsidi juga ditambah, yaitu mencapai 9.693 metrik ton elpiji. Angka itu naik 10 persen dari kebutuhan normal yang hanya 8.812 metrik ton.
"Kami memang sengaja mengalokasikan persediaan dan pasokan hingga 10 persen untuk elpiji 3 kilogram. Meskipun puasa dan Lebaran tahun kemarin hanya naik 7 persen," ujarnya.
Heppy menuturkan pihaknya telah membentuk satuan tugas Lebaran untuk memantau ketersediaan elpiji di pasaran. Pertamina menginstruksikan kepada agen elpiji, stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) dan terminal elpiji tetap buka pada hari libur Lebaran. Serta menambah waktu pelayanan khususnya diawal Ramadan, hari H Lebaran, dan pada Lebaran ketupat.
Ketua Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas Daerah Istimewa Yogyakarta, Siswanto, menjamin persediaan elpiji sangat mencukupi kebutuhan masyarakat. Sedangkan harga elpiji tidak ada kenaikan selama puasa dan Lebaran.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena persediaan elpiji sangat cukup," kata dia.
MUH SYAIFULLAH