TEMPO.CO, Purwokerto - Para perajin tempe sudah mengambil ancang-ancang untuk menaikkan harga produknya seusai aksi mogok yang akan dilakukan selama tiga hari ke depan. Lalu bagaimana dengan perajin tahu?
Nunung, 42 tahun, seorang perajin tahu di Kaliputih, Purwokerto Timur, mengatakan kendati harga bahan baku mengalami lonjakan ia belum berani menaikkan harga tahu buatannya.
"Kami masih bertahan dengan harga yang lama karena kalau dinaikkan takut tidak laku," katanya kepada Tempo, Selasa, 24 Juli 2012.
Saat ini Nunung menjual tahu seharga Rp 300 sampai Rp 700 per biji tergantung pada ukurannya. Supaya tidak merugi, Nunung akhirnya menurunkan jumlah produksi tahunya.
"Kalau sebelumnya produksi tahu dengan bahan baku 75 kilogram, saat ini tinggal 50 kilogram saja setiap hari," katanya.
Menurut Nunung, harga kedelai mencapai naik Rp 2.000 dari Rp 6.000 menjadi Rp 8.000 per kilogram.
Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pengelolaan Pasar Pemerintah Kabupaten Kebumen, Agung Patuh Gunawan Ahmadi, mengatakan sebenarnya Kabupaten Kebumen mempunyai potensi untuk pengembangan budi daya kedelai.
Diperkirakan dua hingga tiga bulan mendatang sebagian petani kedelai di kawasan barat Kebumen mulai panen.
Namun, kata Agung, hal itu diperkirakan belum memberikan pengaruh signifikan terhadap permintaan konsumen atas kedelai lokal. "Apalagi melihat produsen tempe dan tahu selama ini lebih memilih kedelai impor untuk produksinya," katanya.
ARIS ANDRIANTO
Berita terpopuler lainnya:
Ini Jawaban Jokowi atas Kicauan @Triomacan2000
Dua Tokoh Ini Jadi Penentu Capres 2014
Ruhut Tuding Nasdem Alihkan Isu
Masjid Ini Berdiri Kokoh Tanpa Semen dan Besi
Mark Hughes Memuji Penampilan Persebaya
Miranda Tetap Gaya dengan Baju Tahanan