TEMPO.CO, Jakarta - Kontroversi film Mursala semakin memanas. Kabarnya, sang produser Anna Sinaga mendapat teror melalui pesan pendek dan telepon.
"Saya diteror lewat SMS dan telepon gelap," kata Anna saat dihubungi, Rabu, 25 Juli 2012. "Ada kata-kata menyumpahkan, ancaman, dan kata-kata binatang juga."
Dari pengakuan Anna, isi pesan yang diterimanya terkait dengan polemik film yang dibuatnya. "Dari SMS-nya, mereka akan terus berupaya supaya film Mursala tidak ditayangkan," ujarnya.
Meski demikian, Anna belum berencana melapor ke pihak kepolisian terkait teror yang didapat. Pastinya, kata dia, hal tersebut sudah diketahui Bupati Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Bonaran Situmeang.
Direktorat Pengembangan Industri Perfilman memutuskan melarang peredaran film itu setelah mendapat pengaduan dari Pengurus Pusat Majelis Budaya Pesisir dan Pariwisata Sibolga, Tapanuli Tengah.
Majelis itu keberatan dengan isi cerita film Mursala, yang menggambarkan Pulau Mursala dan budaya pesisir di sana sebagai milik Bonaran.
Sederet artis papan atas Indonesia, seperti Rio Dewanto, Titi Sjuman, Mongol, Tio Pakusadewo, Rudy Salam, dan Roy Ricardo, menurut Anna, sudah dikontrak untuk membintangi film ini.
Bonaran juga bakal tampil. Sebelum menjadi bupati, Bonaran dikenal sebagai pengacara di Jakarta. Salah satu kasus yang pernah dia tangani adalah kasus penyadapan KPK, mendampingi pengusaha Anggodo.
YAZIR FAROUK
Berita terpopuler lainnya:
Ahok Sambut Serangan @triomacan2000 dengan Tertawa
Sebulan Lebih Penulis Skandal Lapindo Belum Ketemu
Soal Masa Jabatan? Ahok Tangkis @TrioMacan2000
Kehilangan Pekerjaan Gara-gara Foto di Facebook
Israel Siap Perang Terbuka dengan Iran
Menang Lomba Minum Tapi Nyawa Melayang