TEMPO.CO, Sumenep -- Dua hari proses pencarian kapal nelayan pengangkut puluhan imigran gelap asal Irak yang karam di perairan Sumenep masih belum membuahkan hasil. Tim gabungan dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Timur, Polres Sumenep, dan Kepolisian Sektor Raas, Sumenep, Madura, belum menemukan kapal yang karam diduga akibat dihantam ombak tersebut.
"Koordinatnya selalu berpindah, tapi yang pasti di sekitar perairan Pulau Goa-Goa, Raas," kata Kepala Bagian Operasional Polres Sumenep, Komisaris Edy Purwanto, Kamis, 26 Juli 2012.
Yang pasti, menurut Edy, hingga kini tim SAR gabungan belum menemukan satu pun korban tewas dari 60 imigram gelap yang menumpang kapal nelayan untuk menyeberang ke Australia melalui NTT. "Belum ada korban tewas," ujarnya.
Sebuah kapal tradisional diduga bermuatan penuh imigran gelap sebelumnya dikabarkan karam di perairan Situbondo, Jawa Timur. Namun setelah dicek ternyata lokasi kapal karam berada di perairan Pulau Goa-Goa, Madura. Titik koordinat tenggelamnya kapal adalah pada koordinat 070. 09'. 00'' LS (lintang selatan) dan 14.10.36'.00'' BT (bujur timur).
Sementara itu, perangkat desa Pulau Goa-goa, Mohammad Ali, menuturkan sebanyak 30 imigran berhasil selamat mencapai daratan, saat menyelamatkan diri dari kapal yang karam pada Rabu malam kemarin. "Sisanya sekitar 30 lainnya belum diketahui keberadaannya, mungkin terdampar di pulau-pulau sekitar," katanya kepada Tempo.
Berdasarkan sejumlah informasi yang dihimpun menyebutkan kapal imigran gelap itu berangkat dari Surabaya hendak menuju NTT sebelum kemudian menuju Pulau Christmas, Australia. Namun saat perjalanan baru sampai di laut Madura mesin kapal rusak dan karam diduga dihantam ombak.
MUSTHOFA BISRI