TEMPO.CO, Glasgow - Jepang membuat kejutan di laga perdana Grup D Olimpiade 2012 yang digelar di Hampden Park, Glasgow, Skotlandia, Kamis 26 Juli 2012. Tim berjuluk Negeri Matahari Terbit itu mempecundangi Spanyol 0-1.
Gol kemenangan Jepang di laga ini dikemas oleh Yuki Otsu pada menit ke-34. Gelandang Borussia Monchengladbach itu mempermalukan kiper David de Gea setelah memaksimalkan umpan sudut yang dilepaskan Takahiro Ohgira.
Dengan kemenangan ini, Jepang kokoh di posisi puncak dengan koleksi tiga poin, sedangkan Spanyol terbenam di dasar klasemen. Sementara peringkat kedua dan ketiga ditempati Honduras dan Maroko setelah kedua tim bermain imbang 2-2.
Laga antara Jepang kontra Spanyol berlangsung menarik. Dengan diperkuat sejumlah pemain bintang yang membela klub-klub elit Benua Biru, seperti Juan Mata, Jordi Alba, dan Javi Martinez, Spanyol mendominasi jalannya permainan. Namun mereka tak mampu menembus kokohnya benteng pertahanan Jepang.
Spanyol sempat mendapatkan peluang emas melalui Mata pada menit ke-25, namun pemain Chelsea itu gagal menaklukan Shuichi Gonda. Selang sembilan menit justru Jepang yang menggetarkan gawang Spanyol lewat sundulan Otsu.
Memasuki babak kedua Spanyol melakukan beberapa pergantian. La Rojita menurunkan Christian Tello dan Oriol Romeu. Namun kehadiran kedua pemain tersebut tak mampu menghindarkan negaranya dari kekalahan. Hingga akhir laga skor tetap tidak berubah.
Jepang: S. Gonda, Y. Tokunaga, M. Yoshida, H. Sakai, D. Suzuki, T. Ogihara, K. Higashi, H. Kiyotake, H. Yamaguchi, Y. Otsu, K. Nagai.
Spanyol: D. De Gea, M. Montoya, A. Domínguez, J. Martínez, J. Alba, I. Martinez Berridi, Koke, Isco, Adrián, J. Mata, Rodrigo.
SOCCERNET | SINGGIH SOARES TONCE
Berita Terpopuler:
Salah Pasang Bendera, Timnas Korea Utara Ngamuk
Ketika James Bond Bertemu Liverpool
Kiper Spurs Senang Redknapp Dipecat
Jackie Chan Jadi Fans Manchester City
Chelsea Resmi Boyong Oscar
Roma Bungkam Liverpool 2-1
Chelsea Ditekuk MLS All-Star, Di Matteo Tetap Puas
Java Cup Batal, Pemain Timnas Pulang Kandang
Musim Kedua Jadi Ujian Sebenarnya bagi Kagawa
AC Milan Harus Belajar dari Dortmund