TEMPO.CO, SACRAMENTO—Seringkali kita mendengar nasihat dokter agar para ibu menghindari hamil dan melahirkan di atas usia 35 tahun. Namun sebuah penelitian baru menujukkan bahwa melahirkan di usia berisiko justru memberi manfaat tersendiri.
Seperti dilasir American Journal of Epidemiology Jumat 27 Juli 2012, tim peneliti dari Universitas Southern California menemukan bahwa wanita yang melahirkan anak terakhir saat berusia 40 tahun atau lebih, mengalami penurunan risiko mengidap kanker rahim ketimbang perempuan yang melahirkan pada usia 25 tahun.
Kanker rahim atau endometrial menyerang lapisan di rahim. Kasus ini menjadi kanker bagian ginekologi yang paling sering terjadi di Amerika Serikat dan Inggris. Kasus ini terutama menimpa para wanita berusia 50-an dan 60-an tahun.
Tim peneliti menemukan bahwa risiko semakin menurun ketika wanita melahirkan di atas usia 30 tahun. Dibandingkan wanita yang melahirkan pada usia 25 tahun, mereka yang melahirkan anak terakhir pada usia 30-34 tahun akan mengurangi risiko terserang kanker rahim hingga 17 persen. Risiko ini semakin berkurang menjadi 32 persen ketika para wanita melahirkan pada usia 35-39 tahun.
“Penelitian ini menunjukkan usia paruh baya saat kelahiran terakhir memberikan proteksi atas risiko kanker rahim setelah menghitung faktor seperti berat badan, jumlah anak dan penggunaan kontrasepsi oral,” kata ketua tim, Dr Veronica Setiawan.
Perlindungan ini menurut Setiawan bahkan berlangsung untuk seluruh tipe kanker rahim, yakni tipe 1 yang kerap dijumpai maupun tipe 2 yang lebih langka tapi lebih agresif dan membunuh.
Setiawan menduga perlindungan ini muncul karena wanita yang melahirkan pada usia tua berarti memiliki endometrium yang sehat. Kemungkinan lain, ujar Setiawan, paparan hormon progesteron selama hamil memberikan manfaat bagi para wanita yang telah berumur.
L DAILY MAIL | SITA PLANASARI AQUADINI