Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Bantah Tembak Angga di Kepala

image-gnews
AP/Anupam Nath
AP/Anupam Nath
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia membantah personel Polda Sumatera Selatan menembak Angga bin Darmawan di kepala. "Jarak Angga dan lokasi itu sejauh 200 meter," kata Kepala Biro Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar ketika dihubungi Tempo, Ahad, 29 Juli 2012.

Boy mengatakan, saat ini kepolisian setempat sedang melakukan olah TKP. Ia menduga adanya provokator yang memicu peristiwa tersebut. Provokator ini bekerja dengan cara memukul beduk dan menghasut ribuan warga untuk menyerang polisi yang sedang berpatroli. Kebetulan Desa Limbang Jaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, banyak yang bekerja sebagai pandai besi.

Setelah diperiksa, kata Boy, luka di kepala yang membuat Angga meninggal bukan seperti terkena peluru. Luka bocah 12 tahun itu seperti terkena senjata tajam. Kepolisian juga sudah berkomunikasi dengan keluarga Angga. "Mereka minta diusut siapa pelakunya," kata Boy.

Menurut Boy, polisi sudah bergerak sesuai prosedur tetap Polri. Polisi sudah melakukan tembakan peringatan ke atas kepada warga yang akan menyerang mereka. Karena tidak dihiraukan, kata Boy, barulah polisi melakukan tembakan pelumpuhan. "Peluru yang digunakan adalah peluru karet dan peluru hampa," ujar Boy.

Boy menuturkan, sebenarnya pihak Polri menginginkan penyelesaian konflik yang damai dengan cara dialog. "Tapi, masyarakat banyak yang anarkis, merusak ini-itu," kata Boy. Inilah yang membuat polisi terpaksa mempertahankan diri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, peristiwa penembakan membabi buta yang dilakukan Brimob terjadi saat mereka melakukan sweeping di tiga Desa, yakni Desa Betung, Desa Sri Tanjung, dan Desa Sri Kembang di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Brimob menyerang dan menggeledah rumah penduduk Desa Sri Bandung dan menangkap tiga warga yang dituduh melakukan pencurian.

Kemudian pada Jumat, 27 Juli 2012, pukul 16.00 WIB, ratusan Brimob bersenjata lengkap mengendarai sedikitnya 23 truk kembali mendatangi Desa Limbang Jaya. Warga Limbang Jaya pun spontan beramai-ramai menghampiri para anggota Brimob itu untuk menanyakan kepentingan Brimob memasuki desa. Namun, melihat banyaknya warga mendatangi mereka, pasukan yang menggunakan senjata lengkap tersebut langsung mengeluarkan tembakan ke arah warga. Karena tembakan tersebut, Angga tewas.

SUNDARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

1 Agustus 2019

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Bentrokan Maut Empat Lawang, 4 Polisi Ditusuk

Tim Polda Sumatera Selatan masih memburu provokator bentrokan warga vs polisi.


Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

20 November 2017

Aparat Kepolisian Kepulauan Seribu bersama TNI, dan Satpol PP saat akan melakukan penyegelan wilayah pesisir Pulau Pari. Penyegelan tersebut mendapat perlawanan dari warga hingga berakibat bentrok. FOTO: Dokumentasi Koalisi Selamatkan Pulau Pari.
Warga Pulau Pari Terlibat Bentrok dengan Polisi

Ony menduga penyegelan yang berujung bentrok tersebut dilakukan atas pengaduan Pintarso Adijanto.


Bakar 6 Motor Polisi, 18 Mahasiswa Unismuh Makassar Buron  

1 Januari 2017

Sejumlah warga melihat bangkai Motor Polisi yang di bakar mahasiswa saat menggelar unjukrasa di Depan kampusnya di Universitas Muhammdiyah, Makassar, 28 Oktober 2016. Dalam aksi peringatan Sumpah pemuda ini mahasiswa membakar 7 Motor milik Polisi dan memacetkan sejumlah jalan. TEMPO/Iqbal Lubis
Bakar 6 Motor Polisi, 18 Mahasiswa Unismuh Makassar Buron  

Polisi menetapkan tersangka empat mahasiswa yang masih aktif.


Dora Kembali Minta Maaf, Aiptu Sutisna Akan Cabut Laporan  

23 Desember 2016

Dora Natalia Singarimbun kembali bertemu dengan Aiptu Sutisna di Mapolda Metro Jaya, 23 Desember 2016. INGE/TEMPO
Dora Kembali Minta Maaf, Aiptu Sutisna Akan Cabut Laporan  

Sutisna mengatakan sudah menyampaikan perdamaiannya dengan Dora kepada Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan.


Bentrok Petani Vs Polisi di Majalengka, 3 Jadi Tersangka  

23 November 2016

REUTERS/Cheryl Ravelo
Bentrok Petani Vs Polisi di Majalengka, 3 Jadi Tersangka  

Polisi berujar, tersangka berusaha menghalang-halangi dan melukai aparat saat proses pengukuran lahan Bandara Internasional Jawa Barat.


Bentrok Pembebasan Lahan BIJB, PKB: Harus Dialogis

19 November 2016

Ilustrasi bentrokan. ANTARA/Seno S.
Bentrok Pembebasan Lahan BIJB, PKB: Harus Dialogis

Politikus PKB Maman Imanulhaq mendesak aparat untuk bertindak profesional tidak represif dan mengedepankan pendekatan persuasif.


Pengukuran Lahan Bandara di Majalengka Diwarnai Bentrokan  

17 November 2016

Ilustrasi penanganan massa oleh polisi. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Pengukuran Lahan Bandara di Majalengka Diwarnai Bentrokan  

Polisi menembakkan gas air mata agar warga menjauhi lokasi pengukuran.


Kisah Korban Rusuh Penjaringan, Mobil Dikejar dan Dirusak  

5 November 2016

Suasana minimarket yang dijarah warga saat terjadi kerusuhan di Penjaringan, Jakarta, 4 November 2016. Dalam kerusuhan tersebut warga melempari toko - toko dengan bantu dan menjarah barang di mini market. M Iqbal Ichsan/Tempo
Kisah Korban Rusuh Penjaringan, Mobil Dikejar dan Dirusak  

Pria keturunan Tionghoa itu mengalami peristiwa mengerikan saat melintas depan apartemen Mitra Bahari, Jakarta Utara.


Penjarahan di Penjaringan, Polisi Tangkap 15 Orang  

5 November 2016

Warga memperbaiki toko mereka yang dilempari oleh massa saat terjadi kerusuhan di Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara, 5 November 2016. Kerusuhan terjadi setelah unjuk rasa adili Ahok di Istana Merdeka berakhir ricuh pada malam hari. TEMPO/Frannoto
Penjarahan di Penjaringan, Polisi Tangkap 15 Orang  

Mabes Polri menyatakan penjarahan yang terjadi di Penjaringan murni tindakan kriminal.


PT Pertiwi Lestari Bantah Memburu Petani Karawang

19 Oktober 2016

Ilustrasi bentrokan. ANTARA/Seno S.
PT Pertiwi Lestari Bantah Memburu Petani Karawang

PT Pertiwi Lestari membantah memburu dan menangkap petani Karawang dan meminta pihak lain agar menghormati proses hukum.