TEMPO.CO, Medan - Rencana penggabungan klub peserta Liga Super Indonesia (LSI) dan Liga Prima Indonesia (LPI) didukung klub PSMS Medan versi LSI dan LPI. "Manajemen PSMS yang ikut berlaga di kompetisi versi LSI, sepakat dan mendukung penggabungan klub,” Manajer PSMS versi LSI, Benny Tomasoa kepada Tempo, Ahad, 29 Juli 2012.
“Pada dasarnya, PSMS tidak ingin kompetisi musim depan klub terbelah-belah lagi seperti PSMS, Persija, Arema. Kami mau PSMS harus kembali satu," kata Benny. Penggabungan itu menurut Benny akan membuat kompetisi berjalan mulus, terlebih jika format kompetisi dibuat menjadi dua wilayah.
"Kami merasakan beratnya beban biaya seperti musim 2011/2012 yang baru berlalu. Jika kompetisi dibuat satu wilayah, dengan kondisi tanpa bantuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan sponsor menjauh akibat pertikaian pengurus PSSI, maka sepakbola Indonesia akan ambruk," ujar Benny.
PSMS, masih kata Benny sudah menyampaikan kehendak dan fikiran-fikiran kepada KPSI seperti pembagian dua wilayah kompetisi. "Peserta LSI ada 18 klub dan peserta LPI ada 12 klub. Kalau digabung akan jadi 30 klub. Hendaknya dibagi menjadi dua wilayah seperti wilayah Barat dan Timur," tutur Benny.
Keinginan penggabungan klub juga didukung manajemen PSMS peserta LPI. Chief Eksekutif Officer PSMS Freddy Hutabarat menilai, penggabungan itu langkah realistis. "Dari sisi pembiayaan itu akan efisien. Selain itu hemat waktu," kata Hubatabarat kepada Tempo.
Dia mengatakan, pelajaran berharga sudah didapat klub-klub yang terpecah karena dua kompetisi. "Jadi kami mendukung penggabungan klub peserta kompetisi musim 2012/2013. Formatnya nanti bisa saja perwilayah," ujar Hutabarat.
SAHAT SIMATUPANG
Berita Terpopuler:
Dahlan Iskan Disindir Komnas HAM: Bisanya Urus Tol
30 Persen Mahasiswa ITB dari Keluarga Kaya Raya
Ahok Diserang Akun @cinta8168
Runtuhnya ‘Tembok Tabu’ Olimpiade
NasDem Pede Kalahkan Demokrat di Pemilu 2014
AC Milan Permalukan Chelsea
Berpuasa di Kutub Utara
Polisi Akhirnya Berani Stop FPI
Ma''ruf Amin Sarankan Pemilih Islam Coblos Foke
Indonesia Didesak Selesaikan Masalah Rohingya