TEMPO.CO, Bandung - Persib Bandung berharap dualisme kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) dan Liga Prima Indonesia (LPI) segera berakhir dan tak terulang di kompetisi sepakbola nasional level tertinggi musim mendatang. Petinggi klub Persib Bandung, Umuh Muhtar, mengatakan LSI dan LPI mesti melebur jadi satu kompetisi liga.
"Harus lebur. Ini demi perbaikan prestasi sepak bola nasional kita sendiri, termasuk nama Indonesia di mata dunia, karena peleburan liga itu juga keinginan FIFA," kata Umuh kepada Tempo, Senin, 30 Juli 2012.
Umuh pun berharap kedua kubu liga dan PSSI segera duduk satu meja untuk mencari solusi peleburan dualisme kompetisi.
Baik kubu LSI maupun LPI, menurut dia, harus mau menyampingkan kepentingan kelompok atau pribadi dan menghentikan gontok-gontokan, demi kepentingan kemajuan sepak bola Indonesia. "Memang saya juga masih agak pesimistis (peleburan bisa disepakati dengan mudah). Tapi duduk bersama, bicara satu meja, untuk mengupayakan peleburan itu harus dilakukan," ujar Umuh.
"Kecuali kita memang maunya Indonesia dianggap sebagai bangsa yang tidak becus mengurus sepak bola nasionalnya sendiri dengan baik, terus dijatuhi sanksi oleh badan sepak bola dunia," katanya.
Bila kompetisi dilebur, Umuh menawarkan solusi format kompetisi dua wilayah. Satu wilayah diikuti para peserta hasil LSI musim 2011/2012 dan wilayah lainnya diikuti para peserta LPI musim yang sama. Lantas di akhir kompetisi, masing-masing wilayah harus menyisakan 10 klub terbaik dan sisanya degradasi ke level kompetisi lebih rendah seperti Divisi Utama.
"Nah, nanti total 20 klub inilah (10 klub dari wilayah eks-LSI dan 10 dari eks-LPI) yang akan maju dalam kompetisi liga musim berikutnya, yang menggabungkan dua wilayah kompetisi menjadi satu wilayah kompetisi. Kompetisi satu wilayah dengan 20 klub peserta itu sudah ideal," ujar Umuh.
ERICK P. HARDI