TEMPO.CO, Wamena - PT PLN (Persero) memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Baliem, Wamena, Papua. Menurut Direktur Utama PLN Nur Pamudji, PLTA Baliem akan menghasilkan listrik sebesar 50 megawatt. "Kami melihat Sungai Baliem memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan penghasil listrik," kata Pamudji saat peresmian pembangunan PLTA Baliem, Rabu, 1 Agustus 2012.
Menurut Pamudji, listrik yang dihasilkan PLTA Baliem sangat besar dan bisa memenuhi kebutuhan listrik di kawasan Pegunungan Jayawijaya. Ia menyatakan PLTA itu mampu menerangi sejumlah kabupaten, yaitu Jayawijaya, Yahukimo, dan Kurima. "Bahkan bisa juga untuk menerangi seluruh kabupaten di kawasan Pegunungan Jayawijaya," ujarnya.
Pembangunan PLTA itu disebut Nur Pamudji merupakan tahap awal dari pengembangan listrik di kawasan Papua. Pembangunan PLTA sendiri tidak bisa dilakukan secara langsung, melainkan harus secara bertahap. "Jadi membangunnya harus bertahap, tidak bisa langsung besar sekaligus."
Pamudji menyatakan potensi listrik dari PLTA Baliem sangat besar. "Potensinya bisa dikembangkan hingga 800 megawatt," katanya. Ia menjamin pembangunan PLTA Baliem bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.
"Jadi nanti akan dipasang trafo khusus untuk mengalirkan listrik ke pemukiman warga di sekitar PLTA," ujarnya. Hal itu dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian di mana masyarakat di sekitar PLTA yang justru tidak mendapat pasokan listrik, seperti di Asahan, Sumatera Utara.
PLN juga akan membuat program rumah sehat bagi masyarakat yang tanahnya dibebaskan untuk kepentingan pembangunan PLTA. "Akan kami buatkan rumah sehat agar listrik bisa masuk, kalau pakai rumah honai (khas adat Papua) listrik justru bisa membakar rumah," ujarnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyatakan pembangunan PLTA itu akan dilanjutkan. Dahlan menyatakan pembangunan fisik akan dilakukan hingga mencapai tujuh PLTA. "Itu hanya di Baliem saja, karena memang potensinya besar sekali," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, proyek PLTA Baliem merupakan proyek kelistrikan terbesar yang pernah digarap PLN di Papua. "Proyek ini yang terbesar bagi PLN, karena contohnya di Jayapura saja hanya 20 megawatt, pokoknya ini proyek pembangkit listrik terbesar PLN di Papua," ujarnya.
Untuk tahap pertama, Dahlan mengatakan, pembangunan PLTA Baliem akan dilakukan untuk membangun jalan sepanjang 28 kilometer. Setelah pembangunan jalan selesai, proyek senilai Rp 4,6 triliun itu akan dilanjutkan dengan pembangunan fisik pembangkit listrik. "Targetnya 2016 sudah harus jadi dan dinikmati oleh rakyat, jadi manfaatnya bukan hanya listrik tapi juga adanya jalan," kata Dahlan.
DIMAS SIREGAR