TEMPO.CO , Yogyakarta: YOGYAKARTA: Sebanyak 1.200 patung diorama III yang ada di Museum Benteng Vredeburg menjalani perawatan konservasi kuratif. Koordinator Bagian Pemeliharaan Museum Benteng Vredeburg, Darsono, menjelaskan perawatan konservasi kuratif ini merupakan kegiatan berkala guna mengembalikan corak warna asli patung yang mulai memudar.
Selain pengecatan, berbagai jenis patung dengan berbagai ukuran itu juga direstorasi. ”Restorasi dilakukan terhadap patung yang mengalami kerusakan seperti patah atau berlubang,” kata Darsono Rabu, 1 Agustus 2012.
Patung-patung yang harus direstorasi kebanyakan rusak akibat faktor cuaca dan serangga. Misalnya patung Jenderal Sudirman yang berlubang di bawahnya sehingga harus ditambal.
Perawatan patung diorama yang sudah dipasang sejak 1996 dan dirawat terakhir pada 2008 itu akan berlangsung selama satu setengah bulan. Saat ini pengerjaan itu sudah berjalan selama satu minggu.
Selain diorama III, dalam jangka waktu tersebut, target konservasi kuratif juga akan dilakukan pada diorama IV.
Untuk mengejar target satu setengah bulan, ditugaskan sembilan orang konservator. Bahkan, tiga orang konservator didatangkan dari Museum Perjuangan.
Konservator Museum Benteng Vredeburg, Isyak Warih menjelaskan, Pengecatan diorama ini membutuhkan sekitar 50-80 tube cat acriliyc berbagai warna, dengan setiap tube-nya berisi 500 mili liter.
”Pengecatan dilakukan setelah dilakukan pembersihan terhadap patung-patung,” kata dia.
Hanya saja, dalam mengembalikan patung ke warna aslinya petugas mengalami kesulitan mencampur cat. Sehingga, petugas harus jeli mencampurkan cat untuk mencocokkan dengan warna asli.
”Sementara untuk patung yang keropos keropos ditambal menggunakan parafin cair yang dioleskan dengan kuas,” katanya.
Sesudah semua patung dibersihkan dan dicat, pembersihan juga dilakukan pada dome (tempat pamer diorama) kemudian dilakukan fumigasi dan ditutup dari pengunjung selama dua minggu. Baru setelah itu bisa dibuka untuk umum.
PRIBADI WICAKSONO