TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komite Bersama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djoko Driyono mengakui kinerja komite yang dibentuk Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk menuntaskan kemelut di tubuh PSSI itu bekerja kelewat lamban.
"Proses itu terasa lamban dan kurang menjanjikan. Betapa sulitnya mengelola Komite Bersama yang sekarang, sehingga banyak pekerjaan rumah yang belum bisa diselesaikan," kata Djoko di kawasan Gelora Bung Karno, Ahad, 5 Agustus 2012.
Komite Bersama telah empat kali menunda pembahasan. Seharusnya pertemuan Komite Bersama berlangsung 24 Juli, namun diundur menjadi 30 Juli. Lalu, Karena tak sesuai jadwal AFC, pertemuan diundur lagi menjadi tanggal 2 Agustus. Tanggal ini pun kembali diundur karena ada anggota yang tak bisa hadir.
Sampai saat ini praktis Komite Bersama belum membahas persoalan yang diamanatkan AFC, yaitu peleburan kompetisi, pengembalian empat anggota komite yang dipecat, revisi statuta, serta kongres. "Nanti semuanya akan bermuara di kongres," kata Djoko.
Saat ini, kata Djoko, pihaknya masih menyelesaikan proposal bersisi poin-poin yang akan direkomendasikan ke Komite Bersama. "Kami telah merencanakan finalisasi proposal. Kami harapkan dibahas di Komite Bersama nanti," katanya.
Komite Bersama dibentuk AFC pada 7 Juni lalu di Kuala Lumpur, Malaysia. Komite terdiri dari empat perwakilan dari PSSI dan empat utusan dari KPSI. Djoko Driyono adalah utusan dari KPSI.
Dwi Riyanto Agustiar