Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Defisit Neraca Berjalan Bisa Melebar di 2013

image-gnews
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri saat di wawancarai oleh Tempo di gedung BKPM, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (21/6). Tempo/Aditia Noviansyah
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri saat di wawancarai oleh Tempo di gedung BKPM, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (21/6). Tempo/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Muhammad Chatib Basri membenarkan jika ekonomi domestik tumbuh tinggi, maka defisit neraca berjalan bisa melebar. Adapun pada 2012, Chatib memperhitungkan defisit bakal berada di bawah 3 persen.

"Di 2013, kalau pertumbuhannya tinggi, potensinya akan melompat lagi setelah itu akan (membaik), polanya akan begitu," ujar Chatib sela-sela acara silaturahim Lebaran di kediamannya, Ahad, 19 Agustus 2012.

Chatib menilai wajar jika neraca berjalan mengalami defisit ketika realisasi investasi tinggi. Pada masa awal pembangunan pabrik, impor meledak, utamanya impor mesin. Adapun ekspor baru terkerek naik setelah mesin siap produksi. Dengan logika ini, Chatib memandang defisit neraca berjalan akan mengecil dalam jangka waktu menengah-panjang. "Jadi kalau dilihat keseluruhan, mestinya oke," ucapnya.

Namun, Chatib memberi catatan, defisit neraca berjalan akan membaik jika kondisi ekonomi dunia juga membaik. "Kalau pertumbuhan turun,  hasil produksi mau dijual ke mana, dalam negeri lagi, kalau dalam negeri lagi, pendapatan dalam rupiah, bayar impor (pakai valuta asing)," kata dia. Untuk itulah, pemerintah terus mengupayakan agar produksi komponen teknologi bisa berkembang di dalam negeri.

Terkait dengan target pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi 6,8 persen pada 2013, dinilai Chatib bisa saja tercapai jika kondisi ekonomi dunia benar-benar membaik. Mengacu pada perhitungan Bank Dunia,  ia  meyakini meski ekonomi dunia memburuk, kondisi ekonomi Indonesia tak akan terpukul jatuh. "Angkanya relatif bagus," ucapnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, Indonesia tetap harus mewaspadai dampak ketidakpastian ekonomi Eropa. Jika ketidakpastian tinggi, Eropa akan mulai kebijakan dengan memotong nilai kredit ke Asia, Korea, Taiwan, Hong Kong dan Singapura.

Meski Indonesia tak terkena dampak langsung, Indonesia mesti berhati-hati dengan dampak tak langsung. "Masalahnya, banyak perusahaan di Indonesia yang pembiayaannya dari Hong Kong dan Singapura. Hati-hati dengan itu," ujarnya. Kondisi ini mesti jadi perhatian di paruh pertama 2013.

MARTHA THERTINA

Berita Terpopuler:
Guru SD Unggah Foto Telanjang di Facebook

Ada Spanduk Dukungan Foke di Tempat Pemakaman

Ketua Komisi Yudisial: Kartini dan Heru Bandit

Diajak Sungkeman, Cucu SBY Malah Ngumpet

Boediono Kunjungi Mega, Open House Bubar

Djan Faridz dan Fauzi Bowo Akur di Istana

Polisi Telusuri Kelompok Sakit Hati

Warga Diminta Tenang, Target Penembakan Adalah Polisi

Spanduk di Kuburan, Panwaslu Akan Surati KPU

Trio Macan2000 Sampaikan Lebaran Lewat Twitter

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ungkap Bahaya Defisit Anggaran Melebar, Tambah Utang Lagi

27 Februari 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Ekonom Ungkap Bahaya Defisit Anggaran Melebar, Tambah Utang Lagi

Pemerintah memperkirakan defisit anggaran pada 2024 akan melebar menjadi 2,8 persen terhadap PDB. Tambah utang lagi.


APBN Defisit Rp 169,5 Triliun, Sri Mulyani Yakin Akhir Tahun Lebih Baik

25 November 2022

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani saat jumpa pers peluncuran Energy Transition Mechanism di Nusa Dua, Bali, Senin, 14 November 2022. TEMPO/Daniel Ahmad
APBN Defisit Rp 169,5 Triliun, Sri Mulyani Yakin Akhir Tahun Lebih Baik

Sri Mulyani menuturkan defisit APBN akan terjadi sampai akhir tahun, namun angkanya membaik dan masih sesuai dengan target dalam Perpres.


Defisit APBN Tahun Depan 2,48 Persen, PKS Ingatkan Sri Mulyani soal Tumpukan Utang

27 September 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 22 September 2022. Rapat tersebut membahas dan persetujuan penyertaan modal negara (PMN) tahun 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Defisit APBN Tahun Depan 2,48 Persen, PKS Ingatkan Sri Mulyani soal Tumpukan Utang

Proyeksi defisit APBN ini lebih rendah dari rancangannya yang sebesar 2,85 persen.


Sri Mulyani: Defisit APBN Rp 138,1 T hingga April 2021

24 Mei 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara diskusi Tempo bertajuk
Sri Mulyani: Defisit APBN Rp 138,1 T hingga April 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit APBN mencapai Rp 138,1 triliun hingga akhir April 2021.


Kemenkeu Sebut Defisit APBN Turun Terlalu Cepat Berbahaya

4 Juni 2020

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Kemenkeu Sebut Defisit APBN Turun Terlalu Cepat Berbahaya

Kepala BKF menyatakan penurunan defisit APBN dilakukan secara bertahap.


Sri Mulyani Sebut Defisit APBN Akan Melonjak Jadi Rp 1.039,2 T

3 Juni 2020

Presiden Jokowi mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual bersama  Menteri Keuangan Sri Mulyani dari Istana Bogor, Kamis, 26 Maret 2020. KTT ini digelar secara virtual untuk menghindari penularan virus corona. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Sri Mulyani Sebut Defisit APBN Akan Melonjak Jadi Rp 1.039,2 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit APBN 2020 akan meningkat menjadi Rp 1.039,2 triliun.


Penanganan Corona Tak Pasti, Defisit APBN Diprediksi Melebar Lagi

19 Mei 2020

Ekspresi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat bersiap memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Menkeu menyatakan bahwa kinerja APBN mencatatkan defisit Rp289,1 triliun atau 1,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Penanganan Corona Tak Pasti, Defisit APBN Diprediksi Melebar Lagi

Defisit APBN 2020 masih dipenuhi ketidakpastian karena wabah Corona alias Covid-19 di Tanah Air tak kunjung usai.


Defisit APBN Hingga Akhir Tahun Diprediksi Sekitar 2 Persen

25 Oktober 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Defisit APBN Hingga Akhir Tahun Diprediksi Sekitar 2 Persen

Defisit APBN 2019 diperkirakan berada di kisaran 2 - 2,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto.


Defisit APBN Semester I 2019 Melebar Menjadi Rp 183,71 Triliun

26 Agustus 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ditemui dalam acara Gerakan Nasional
Defisit APBN Semester I 2019 Melebar Menjadi Rp 183,71 Triliun

Defisit anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN sepanjang semester I 2019 melebar.


Jokowi Targetkan Defisit Anggaran 2020 1,76 Persen dari PDB

16 Agustus 2019

Presiden Jokowi tiba di gedung MPR untuk menghadiri sidang tahunan MPR 2019. ANTARA
Jokowi Targetkan Defisit Anggaran 2020 1,76 Persen dari PDB

Dalam pidato RAPBN 2020, Jokowi menyebut defisit anggaran direncanakan sebesar 1,76 persen dari PDB.