TEMPO.CO, PROBOLINGGO - Persediaan logistik di kawasan wisata Gunung Bromo melonjak menyusul membeludaknya arus wisatawan pada Lebaran. Ketua Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Digdoyo Djamaluddin, mengatakan selama Lebaran sejumlah pengusaha hotel dan restoran menyediakan logistik untuk kebutuhan tamu dua kali lipat lebih banyak dari biasanya.
“Untuk daging ayam saja, kami harus menyediakan dua kali lipat lebih banyak dari biasanya. Bila hari biasa hanya 30 kilogram, maka persediaan selama Lebaran melonjak 75–100 kilogram setiap harinya,” katanya kepada Tempo, 23 Agustus 2012.
Belum lagi persediaan bahan logistik lain seperti bumbu dan beras. "Hampir semua kami lipat gandakan. Hal ini untuk mengantisipasi membludaknya angka hunian hotel serta tamu restoran,” ucapnya.
Ia menyatakan tidak mau mengecewakan tamu yang menginap. “Rasanya tidak etis ketika tamu minta ayam goreng, kami ternyata tidak bisa memenuhi keinginan tamu hanya karena tidak ada stok,” katanya.
Hal ini, menurutnya juga dilakukan pengusaha hotel dan restoran lainnya di kawasan Bromo. Saat ini ada 12 hotel dan restoran di kawasan Bromo dengan jumlah kamar sekitar 300. “Apalagi hingga akhir pekan ini, kamar hotel-hotel di kawasan Bromo sudah habis dipesan.”
Dan tidak hanya hotel dan restoran saja yang meningkatkan persediaan logistiknya. Warung-warung milik warga setempat juga melakukan hal yang sama. Fathur, petugas Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, kepada Tempo mengatakan lebih dari seribu wisatawan setiap harinya memadati kawasan Gunung Bromo. “Ini tentunya kebutuhan penginapan juga mengalami lonjakan,” ucapnya.
DAVID PRIYASIDHARTA