TEMPO.CO, Samarinda - Upaya pencarian terhadap pesawat Cessna yang hilang kontak di Samarinda terus dilakukan. Salah satunya dengan menelepon awak pesawat dan penumpang pesawat tersebut. Namun hingga malam ini, empat penumpang termasuk pilot tak bisa dihubungi lewat telepon genggam mereka.
"Tak ada yang bisa dihubungi," kata Deni Nurcipto, surveyor dari Elliot Geophysics International, yang ada di Bandara Temindung Samarinda, Kalimantan Timur.
Deni Nurcipto sedianya menggantikan Jendri Hendrizal mengawal Peter John Elliot, General Manager Elliot Geophysics International, yang ikut dalam penerbangan tersebut.
Menurut Deni, Elliot Geophysics Internasional adalah perusahaan konsultan survey. Perusahaan ini rencananya akan melakukan survey potensi mineral di wilayah Bontang-Kutai Timur selama 10 hari. Luas kawasan yang akan disurvey 93.749 hektare.
Perusahaan ini melakukan survey atas permintaan PT Tambang Damai, perusahaan tambang mineral asal Kabupaten Kutai Kartanegara. "Ini baru hari kedua," katanya.
Pesawat Cesna jenis Pesawat Cesna jenis Piper Navajo Chief Tain seri PA31 dinyatakan hilang pukul 13.51. Pesawat tersebut berisikan empat orang termasuk pilot dan asisten pilot serta seorang warga negara Australia.
Dari keterangan bandara Temindung Samarinda, pesawat terakhir kontak pada pukul 08.11. Berdasarkan kapasitas bahan bakar pesawat, sedianya pada pukul 13.51 harus melakukan pengisian ulang. Saat ini tampak sudah dibangun posko di bandara tersebut.
FIRMAN HIDAYAT