TEMPO.CO, Surabaya--Komunitas minoritas aliras Syiah di Nangkernang, Karanggayam, Omben, Sampang, kembali diserang oleh kelompok anti Syiah pada Minggu, 26 Agustus 2012. Satu orang meninggal dunia, satu kritis dan puluhan luka-luka.
"Akibat penyerangan itu satu orang warga setempat dari komunitas syiah Muhammad Khosim (45 tahun) alias Pak Hamamah, warga Karanggayam meninggal dunia karena luka clurit diperut," kata Kordinator Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Jawa Timur, Andy Irfan pada Tempo.
Ia mengatakan Muhammad Khosim adalah tetangga dari pemuka agama komunitas Sampang, Ustad Tajul Muluk yang saat ini ditahan dua tahun penjara karena vonis penistaan agama oleh Pengadilan Negeri (PN) setempat.
"Dari informasi dilapangan, Muhammad Khosim meninggal dunia tidak lama setelah perutnya tersabet," ujar dia. Rumah Muhammad Khosim, kata dia, juga dibakar oleh kurang lebih dua ratus pemuda.
Lebih lanjut ia mengatakan saudara korban, Thohir, saat ini juga mengalami luka kritis terkena sabetan senjata tajam saat akan menyelamatkan Muhammad Khosim. "Agar korban tidak bertambah polisi harus bertindak cepat. Saat kejadian cuma ada dua polisi ditempat kejadian," ujar dia.
Konflik agama antara komunitas non syiah dengan komunitas syiah yang minoritas di Nangkernang, Sampang, Madura telah terjadi sejak 2004 lalu. Tragedi pembakaran empat rumah, mushola dan madrasah di komplek pondok pesantren Ustad Tajul, yang dilakukan kelompok anti Syiah terjadi pada 30 Desember lalu.
Polisi kemudian menetapkan Tajul Muluk sebagai tersangka pada 16 Maret 2012 lalu atas dasar laporan dari kerabatnya sendiri Rois Al Hukuma. Tajul Muluk kemudian divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Sampang karena dianggap menodai agama.
DINI MAWUNTYAS
Berita lain:
Rusuh Sampang, Gubernur Diminta Tanggung Jawab
Sepuluh Rumah Penganut Syiah Sampang Dibakar
Rencana Pembangunan Masjid Syiah Picu Rusuh Sampang
Gubernur dan Kapolda Jawa Timur Rapat di Sampang
Korban Tewas Syiah Sampang Jadi Dua Orang