TEMPO.CO, Kairo - Mantan Perdana Menteri Mesir, Ahmed Shafiq, telah ditempatkan pada daftar mengawasan bandara seluruh Mesir. Artinya, ia dapat ditangkap jika ia mencoba untuk kembali.
Dia berangkat ke Uni Emirat Arab setelah kalah dalam pemilihan presiden dari Mohammed Morsi pada bulan Juni.
Jenderal Shafiq, yang ditunjuk oleh Hosni Mubarak tak lama sebelum dia digulingkan pada tahun 2011, sedang diselidiki untuk tuduhan korupsi. Dia diduga telah secara ilegal menjual tanah kepada putra mantan diktator itu.
Implikasi dari yang ditempatkan pada daftar pemantauan adalah yang bersangkutan dapat ditahan pada saat kedatangan.
Shafiq diyakini masih berada di Uni Emirate Arab.
Sebelum ia menjadi perdana menteri pada akhir pemerintahan Hosni Mubarak, Shafiq memiliki karir yang panjang sebagai kepala angkatan udara Mesir.
BBC | TRIP B