Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mari Ramaikan Museum Bahari Jakarta  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
TEMPO/ Arif Fadillah
TEMPO/ Arif Fadillah
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Bangunan dua lantai bergaya kolonial itu tampak megah berdiri di antara kumuhnya Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara.

Begitu masuk ke dalamnya, Anda akan disambut seorang petugas tak berseragam yang menjual karcis. Satu tiket dibanderol Rp 2.000, tanpa peduli dewasa maupun anak-anak.

Itulah gambaran saat akan memasuki Museum Bahari. Satu-satunya museum yang ada di Jakarta Utara.

Secara umum, kondisi gedung yang dibangun bertahap pada 1718 hingga 1778 ini masih bagus. Tak terlihat retakan di dindingnya yang dicat putih, senada dengan warna ubinnya. Hanya ada satu-dua, di antara puluhan jendela yang kayunya keropos.

Hanya saja, kondisi gedung yang utuh itu tak terlihat pada koleksi yang tersimpan di dalamnya. Sebanyak 850 koleksi berupa keramik-keramik yang ditemukan dalam bangkai kapal, berbagai jenis kayu sebagai bahan pembuat kapal, foto-foto perjalanan sejarah bahari Nusantara, berbagai peralatan navigasi, hingga awetan berbagai biota laut tampak berdebu.

"Tadi miniatur kapalnya juga ada yang rusak, jangkarnya patah," kata Wahyu, seorang pengunjung pada Tempo, Rabu, 29 Agustus 2012. Tak banyak sebenarnya pengunjung di museum itu. Hanya ada lima wisatawan, selain Tempo, yang berkeliling di bekas gudang rempah kompeni ini.

Minimnya pengunjung museum diakui Kepala Seksi Edukasi dan Pameran Museum Bahari Irfal Guci. Menurut dia, dalam sebulan, rata-rata penghasilan museum dari penjualan karcis hanya Rp 3,5 juta.

Dibagi harga tiket yang tiap lembarnya Rp 2.000, maka per hari rata-rata museum ini hanya mendapat tak lebih dari 60 wisatawan. "Kondisinya memang begini, sepi," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendapatan itu tak seberapa dibanding biaya konservasi yang dibutuhkan. Tahun ini misalnya, pemerintah memberi jatah Rp 4,5 miliar untuk perawatan dan operasional di kompleks yang luasnya mencapai 8000 meter persegi itu.

Anggaran sebesar itu, menurut Irfal, paling banyak dihabiskan untuk perawatan gedung dan lingkungan di sekitarnya. "Kami agak bermasalah dengan drainase, apalagi lokasi sekitar kan pasar ikan, jadi kotor," katanya. Selain itu, lembabnya udara di dekat pantai juga membuat cat lebih cepat mengelupas, begitu juga kayu yang cepat keropos.

Agar tak terus membebani anggaran, Irfal mengusulkan agar manajemen museum dikelola oleh swasta dengan kepemilikan tetap oleh pemerintah. "Jika (manajemen) tetap di bawah pemerintah ya mungkin akan begini saja," katanya.

Salah satu museum swasta yang cukup "berhasil" di Indonesia adalah Museum Ullen Sentalu. Museum yang menyimpan koleksi berbagai pusaka dan lukisan tentang budaya Jawa di Kaliurang, Yogyakarta, ini banyak menyedot minat wisatawan lokal dan asing. Semuanya terawat dengan baik.

Tenaga pemandu yang disediakan pun tak hanya berseragam rapi, tapi juga terlatih. Konsekuensinya, pengunjung memang harus membayar lebih mahal, yakni Rp 25 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp 50 ribu bagi turis asing.

PINGIT ARIA

Berita terpopuler lainnya:
Curhat Polisi Soal Tragedi Syiah di Sampang
Yusril: Saya Tak Bermaksud Hina Presiden

Menteri Lingkungan Imbau Pria Pipis Sambil Duduk

Dahlan: Tidak Ada yang Mau Beli Djakarta Lloyd

NU: Syiah Tidak Sesat, Hanya Berbeda

Sipilis Jangkiti Para Aktor Film Porno AS

''R'', Si Provokator Penyerangan Syiah di Sampang

Drogba-Anelka Terancam Dilego Shanghai Shenhua

La Nyalla Tantang AFC

SBY Pidato, Anak-Anak Tidur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

1 Maret 2018

Warga saat mengunjungi Museum Bahari, Jakarta, 23 Januari 2018. TEMPO/Subekti.
Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar gerakan berkunjung rutin ke museum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Grebek Museum, digencarkan.


Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

1 Maret 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama direktur Transjakarta Budi Kaliwono mencoba bis transjakarta mengelilingi Tanah Abang, Jakarta Pusat, 22 Desember 2017. TEMPO/Maria Fransisca.
Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

Program Gerebek Museum , yang diiniasi Anies Baswedan, berupaya menyediakan bus gratis membawa penduduk dari 2700 rukun warga di Jakarta.


Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

1 Maret 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan program OK Otrip di Balai Kota DKI, 14 Desember 2017. Tempo/Friski Riana
Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

Program Gerebek Museum yang digagas Anies Baswedan bakal melibatkan 2.700 RW untuk mengerahkan warganya mengunjungi 72 museum di Jakarta.


Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

1 Maret 2018

Seorang wisatawan asing melihat benda kerajinan di salah satu stand dalam acara Crafina 2016 di JCC, Senayan, Jakarta, 29 Oktober 2016. Crafina 2016 menampilkan 1.000 produk kerajinan khas Indonesia seperti busana, tas, perhiasan, hijab, sepatu, lukisan, dan produk lainnya. TEMPO/Fajar Januarta
Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

The Kunstkamera, sebuah muesum, di St. Petersburg menyimpan sejumlah koleksi foto-foto maupun koleksi kerajinan asli sejumlah daerah Indonesia.


Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

17 Januari 2018

Dari Muara Jambi ke Gentala Arasy
Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

Generasi muda bisa belajar tentang sejarah dan pejuang Provinsi Jambi di museum ini.


Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

16 Januari 2018

Museum Bahari  Jl. Pasar Ikan, Jakarta. Twitter.com
Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Selasa pagi, 16 Januari 2018.


3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

8 Januari 2018

Pembuat daging Markus Hinterberger mempersiapkan variasi teh hijau khusus dari 'Weisswurst,' untuk dijadikan sosis Bavarian putih, di desa Bavarian Oberholzhausen, Altoetting, Jerman (27/5). REUTERS/Michaela Rehle
3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

Museum makanan di Eropa ini sangat unik dan menggoda selera.


Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

4 Januari 2018

Wisatawan melihat diorama bencana tsunami saat mengunjungi Museum Tsunami di Banda Aceh, Aceh, 24 Desember 2017. Selain untuk mengenang bencana, bangunan yang dirancang Ridwan Kamil ini juga berfungsi sebagai tempat evakuasi tsunami. ANTARA
Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Mei dan Desember 2017.


Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

2 Januari 2018

Pengunjung Museum Bank Indonesia menyaksikan koleksi emas yang dipamerkan, di Jakarta, 2 Januari 2018. TEMPO/Maria Fransisca Lahur.
Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

Libur merayakan tahun baru masih berlangsung, pilihan tempat liburan cukup bervariasi di Jakarta.


Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

24 Desember 2017

Relief di museum Ullen Sentanu, Yogyakarta. Tempo/Ika Chandra
Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi keluarga istana di Tanah Jawa