TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Markas Besar Kepolisian RIb Inspektur Jenderal Anang Iskandarb mengatakan pelaku penembakan polisi di Solo terkait dengan jaringan teroris Filipina. "Itu bagian dari jaringan lama yang ada di Filipina," kata Anang di Warung Daun, Cikini, Jakarta pada Sabtu, 1 September 2012
Dalam dua hari terakhir terjadi rentetan penembakan terhadap polisi. Penembakan pertama terjadi pada Kamis malam lalu. Brigadir Kepala Dwi Data Subekti yang tengah berjaga di Pos Polisi Singosaren, Solo, ditembak orang tak dikenal. Ia tewas dengan empat luka tembak di dada.
Penembakan kedua terjadi di jalan Veteran di kawasan Tipes, Serengan, Solo, Jawa Tengah, pada malam Jumat. Baku tembak terjadi saat anggota Datasemen Khusus 88 mengejar orang yang disangka terkait penembakan. Akibat baku tembak tersebut seorang anggota Densus 88 tewas.
Anang menjelaskan pengejaran pelaku di Jalan Veteran ada kaitannya dengan penembakan di Pos Polisi Singosaren. Tapi ia tak menjelaskan orang yang dikejar di jalan Veteran itu adalah pelaku atau jaringan yang terkait dengan pelaku penembakan.
Ssejauh ini polisi telah menangkap tiga orang terkait peristiwa teror tersebut. Tapi dari tiga yang ditangkap hanya satu yang hidup. Anang enggan menjelaskan lebih terperinci soal peristiwa tersebut meski dikejar puluhan wartawan dari berbagai media.
ANANDA BADUDU
Berita Terkait:
Mabes Polri Benarkan Satu Anggota Densus Tewas
Kapolri Sudah Melihat Jenazah Anggota Densus
Kapolri Gelar Rapat di Surakarta
Satu Anggota Densus Dikabarkan Tewas di Solo
Kronologi Penyergapan Solo Versi Saksi