TEMPO.CO, Jakarta - Tiga korban kebakaran di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu lalu, 1 September 2012, diduga tewas karena kekurangan oksigen. Menurut Dede Sulaiman, pengurus RW 13 sekaligus saksi mata kebakaran itu, tidak ada luka bakar di tubuh ketiganya. ”Saya duga mungkin mereka meninggal karena kurang oksigen," kata Dede, ketika ditemui di lokasi kebakaran, Ahad, 2 September 2012.
Sebelumnya, sebuah rumah toko bertiga lantai di Jalan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu dinihari, 1 September 2012, terbakar. Tiga orang tewas, yakni Andreo, 40 tahun, Wiliam (8), dan Wely (10). Sedangkan dua korban luka, yaitu Tanti dan Wehang (3), mengalami luka-luka karena meloncat dari lantai dua gedung ketika berusaha menyelamatkan diri.
Sony, saksi mata lainya, mengatakana api mulai berkobar pukul 00.10. Waktu itu dia mendengar teriakan minta tolong dari Selvi, tetangga depan ruko yang terbakar. “Pas saya keluar ternyata ruko milik Pak Andreo terbakar,” katanya. Sedangkan Tanti, istri Andreo, dan anaknya, Wehang, sudah di lantai bawah dengan cara meloncat dari lantai atas.
Sony pun segera memanggil warga lainnya. Tanti dan anaknya dibawa ke Rumah Sakit Husada dan warga segera memanggil dinas kebakaran.
Tak lama berselang, menurut dia, petugas pemadam datang dan mematikan api. Sayang, tiga nyawa tersebut tidak terselamatkan. "Sebelum pemadam datang kami sempat melempar kaca ruko dengan batu agar asapnya keluar," ujar Sony.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Paimin Napitupulu, Sabtu lalu, mengatakan api yang berkobar itu diduga berasal dari mobil yang terbakar. Hingga Ahad, mobil Inova berpelat nomor B-7211-SP tersebut masih ada digarasi dengan dipagari police line di area ruko.
ANANDA PUTRI