TEMPO.CO, Washington - Pentagon menggertak penulis buku penangkapan Osama bin Laden dan mengancam bakal melakukan tindakan hukum. Penulis buku ini dianggap membocorkan informasi yang mencederai sumpah prajuritnya dan melanggar hukum federal.
Seorang mantan personel Navy SEAL disebut-sebut sebagai penulis buku yang berisi versi lain cerita di balik serangan rumah persembunyian bin Laden. Ia termasuk dalam tim elite yang beranggotakan prajurit pilihan dalam operasi itu.
Dalam surat yang ditujukan kepada Mark Owen, nama pena dari penulis buku bernama asli Matt Bissonnette, pejabat Pentagon Charles Johnson menulis lembaganya sedang mempertimbangkan menempuh semua jalur hukum terhadap Owen dan penerbitnya, Penguin Putnam.
"Menurut penilaian dari Departemen Pertahanan, Anda melakukan pelanggaran material dan pelanggaran terhadap perjanjian menjaga rahasia yang Anda tandatangani. Sosialisasi publik lebih lanjut dari buku Anda akan memperburuk pelanggaran dan pelanggaran perjanjian Anda," tulis Johnson.
Buku berjudul No Easy Day berkisah tentang saat-saat mencekam serangan Navy SEAL ke kompleks persembunyian bin Laden di Pakistan tahun lalu yang berakhir dengan kematian buron nomor satu AS itu. Namun, sejak sebelum diluncurkan, buku ini telah memicu kontroversi. Pasalnya, selama ini anggota unit elite biasanya tidak membocorkan detail operasi mereka.
Meskipun menggunakan nama samaran, tapi akhirnya nama asli si penulis terungkap. Diadiduga sebagai Bissonnette. Ia menulis dalam bukunya bahwa ia adalah bagian dari sebuah tim yang diberi tugas khusus menggerebek bin Laden di persembunyiannya.
"Kami lima langkah sebelum bin Laden ketika terdengar suara tembakan, dor..dor. Aku tidak tahu dari posisiku apakah tembakan itu mengenai target atau tidak," tulisnya.
Bissonnette menggambarkan bagaimana ia dan anggota SEAL lain memasuki ruangan dan melihat pria berpakaian dalam putih tanpa lengan t-shirt, celana cokelat longgar, dan tunik cokelat tengah meregang nyawa. Dialah pemimpin terkenal Al-Qaeda, Osama bin Laden.
Ia menyatakan tim menemukan dua senjata api kosong di rumah itu. Ia mengatakan dengan sangat yakin bin Laden tampaknya "tidak menyiapkan pembelaan" dan bahkan "tidak berniat melawan."
Catatannya bertentangan dengan pernyataan seorang pejabat Amerika Serikat yang menyatakan bin Laden melawan saat hendak ditangkap. "Dia tidak membawa pistol di tangan, tetapi menimbulkan suatu ancaman," menurut pejabat AS.
CNN | TRIP B
Terpopuler:
Iran-Korut Sepakat Kerja Sama Bidang Teknologi
Mantan Marinir Umbar Tembakan di Supermarket
Gempa 7,9 SR Guncang Filipina, Potensi Tsunami
Yordania Pulangkan Pengungsi Suriah