Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Foto SBY dan Ahmadinejad di Kantor Yayasan Syiah

Editor

Pruwanto

image-gnews
Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA/Prasetyo Utomo
Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA/Prasetyo Utomo
Iklan

TEMPO.CO , Surabaya:Foto besar di ruang utama kantor Yayasan At-Thatir Surabaya itu cukup menyolok. Syah Iran Ali Khamenei sedang menerima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di ruang kerjanya. Yudhoyono, yang duduk di kursi panjang bersama Presiden Iran Mahmoud Ahmad Dinejad, takzim mendegar paparan Khamenei.

Foto Yudhoyono berdampingan dengan gambar para tokoh syiah, antara lain Ali bin Abi Thalib atau Imam Ali, Ayatollah Khomaeni dan Sayid Hasan Nasrullah. Menempati gedung dua lantai di Jalan Mrutu Kalianyar III No. 11, Wonokusumo, Kecamatan Semampir, At-Thatir adalah kelompok majelis taklim khusus penganut ajaran Syiah.

Abdillah al-Idrus, pengurus senior yayasan menjelaskan, At-Thatir mempunyai akte pendirian pada tahun 2000 walaupun kegiatan mereka sudah ada sejak 1994 meliputi sunatan massal, bakti sosial dan pembagian hewan qurban. Dalam kegiatan itu mereka berhasil menggaet sponsor dari perusahaan besar.

Sebelum mempunyai kantor sendiri di Mrutu Kalianyar, At-Thatir sempat berpindah-pindah sekretariat mulai dari kampung Ampel, Johor Baru hingga Wonokusumo. Mereka berpindah-pindah mengikuti rumah kontrakan ketua yayasan yang juga tokoh Syiah, Ahmad Rusdi.

Menurut Abdillah, setelah mempunyai wadah sendiri, kegiatan komunitas Syiah mulai tertib. Meski tidak sering mengadakan kegiatan, anggota komunitas sering berkumpul di kantor yayasan. "Kami diskusi dan mendengarkan ceramah Ustad Rusdi di tempat ini," ujar Abdillah, Ahad, 2 September 2012.

Jumlah pengikut Syiah di Surabaya yang rutin mengikuti kegiatan majelis taklim, kata Abdillah, tak terlampau besar. Bila berkumpul semua, hitunganya tak sampai melebihi 60 orang. Mereka umumnya datang dari Surabaya dan Sidoarjo.

Pengikut Syiah ini, kata Abdillah, datang dari beragam profesi. Mulai dari guru, pedagang, wiraswasta sampai pengangguran. "Kegiatan mengaji kitab sekarang sudah jarang, yang kami lakukan hanya membaca buku-buku tentang ahlul bait," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski demikian, ujar dia, komunitas ini mempunyai kegiatan tahunan yang melibatkan massa banyak, yakni peringatan hari Asyura saban Muharam. Biasanya, At-Thatir menyewa gedung Barunawati di Jalan Perak Barat untuk menampung massa. "Kami tidak pernah buat pengumuman, tapi massa yang datang dari berbagai daerah bisa mencapai seribu," kata Abdillah.

Sebagai pengurus kantor, Abdillah dan beberapa orang temannya juga membaur dengan warga. Bila ada warga meninggal ataupun punya hajat, ia dan teman-temannya tak segan datang kendati tidak diminta. "Kalau ada tetangga meninggal, kami membantu proses penguburannya mulai awal hingga selesai," kata Abdillah.

Sebaliknya, kata dia, bila yayasan mempuyai acara tasyakuran, warga sekitar juga turut diundang. Terhadap yang tidak bisa datang, Abdillah mengantarkan berkatnya ke rumah warga tersebut. "Kami juga ikut salat berjamaah di masjid kampung," tuturnya.

KUKUH S WIBOWO

Berita Terkait
EDISI KHUSUS: Syiah Indonesia
Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia
Berapa Populasi Syiah di Indonesia

Hubungan Pemerintah-Penganut Syiah Indonesia Baik

Iran Tak Pernah Bantu Syiah Indonesia

Syiah Berkembang di Indonesia Pascarevolusi Iran

Tabot, Jejak Syiah dalam Tradisi Indonesia

Penyebaran Syiah di Aceh

4 Periode Penyebaran Syiah di Indonesia

Kata Kemendikbud Soal Sekolah Anak Warga Syiah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

8 April 2017

Cendekiawan muslim, Zakir Naik, memberikan pemaparan saat kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DI Yogyakarta, 3 April 2017. Selama mengunjungi Indonesia Zakir Naik melakukan dakwah di sejumlah daerah antara lain di Bandung, Yogyakarta, Ponorogo, dan Makasar. ANTARA FOTO
Zakir Naik Ceramah di Bekasi Malam Ini, 42 Ribu Tiket Ludes

Arif mengatakan, kapasitas sebenarnya 30-32 ribu, tapi ditambah lagi 10 ribu, sebagai hasil diskusi Zakir Naik dan Wali Kota Bekasi.


Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

4 April 2017

Aksi Ulama asal India, Zakir Naik saat memberi ceramah terbuka di hadapan ribuan masyarakat di kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, 2 April 2017. TEMPO/Prima Mulia
Zakir Naik di Bekasi, 28 Ribu dari 32 Ribu Kursi Stadion Telah Terisi  

Arif mengatakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginginkan pendaftaran dibuka lebih walau kuota normalnya sekitar 31-32 ribu.


Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

4 April 2017

Aksi Ulama asal India, Zakir Naik saat memberi ceramah terbuka di hadapan ribuan masyarakat di kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, 2 April 2017. TEMPO/Prima Mulia
Zakir Naik, Hari Ini Panitia Bekasi Sebar Undangan Non-Muslim

Arif tidak menyebut secara detail siapa saja yang diundang, karena nama-nama itu masih sensitif jika diumumkan.


Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

13 September 2016

Pendidikan Agama dan Akar Radikalisme

Sejak kematian pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, pada 18 Juli lalu, banyak pihak menilai hal itu sebagai keberhasilan ikhtiar negara menumpas akar-akar terorisme. Namun mungkinkah peristiwa tertembaknya seseorang dapat menjelaskan bahwa gerakan radikalisme di Indonesia telah berakhir?


Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

4 Agustus 2016

Seorang pengungsi melakukan adzan saat berada di kamp pengungsian di Irbil, Irak (28/6). Para pengungsi ini melarikan diri karena kekerasan antara sektarian mengancam kawasan Timur tengah. AP/Hussein Malla
Kiai di Kediri Sebut Pengeras Suara Saat Azan Hukumnya Sunah

Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid menegaskan, tak perlu kaku saat menggunakan pengeras suara ketika mengumandangkan azan.


Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

21 Juni 2016

Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia berunjuk menentang kenikan BBM di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/3). TEMPO/Prima Mulia
Dosen UGM: Islam di Arab Saudi Itu Miskin Imajinasi

Universitas Islam Indonesia menangkal masuknya ide-ide Hizbut Tahrir soal khilafah ke kampus.


Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

22 Desember 2015

Profesor Benedict Anderson dari University of Cornell memberikan kuliah Umum di FIB UI, Jakarta, 10 Desember 2015. TEMPO/Frannoto
Ben Anderson Rindu Gus Dur dan Menggilai TTS

Ben Anderson ternyata suka mengisi TTS dan menghormati Gus Dur sebagai tokoh pluralisme.


Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

12 Agustus 2015

AA Gym memberi tausiah pada pengajian Ramadhan bersama Bandung Hijabers Community di Masjid Al Ukhuwah, Bandung, Jawa Barat, 28 Juni 2015. TEMPO/Prima Mulia
Gaya Aa Gym Pakai Topi Koboi dan Kursus Berkuda di AS

Dalam Islam, berkuda adalah olahraga yang disunahkan dan didampingi malaikat.


Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

1 Juni 2015

Seorang umat muslim mengikuti dzikir akbar bertepatan dengan malam Nisfu Sya'ban di Monas, Jakarta, Rabu (5/8). Dzikir akbar yang dihadiri wapres bertujuan untuk keselamatan bangsa. Tempo/Tony Hartawan
Ibadah yang Dianjurkan pada Malam Nisfu Syakban  

Ada yang menggunakan malam Nisfu Syakban untuk berdakwah. Bagaimana memaknainya?


Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

1 Juni 2015

REUTERS/Cheryl Ravelo
Bagaimana Hukum Baca Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?  

Umat muslim disarankan memperingati Nisfu Syaban dengan ibadah yang tidak dipamerkan.