TEMPO.CO, Lumajang - Alat pencatat gempa atau seismograf milik Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, tampaknya juga mendeteksi getaran gempa di Banyuwangi, yang terjadi Senin malam, 3 September 2012.
Seismograf Gunung Semeru juga kembali mendeteksi gempa susulan yang terjadi di Banyuwangi, Selasa siang, 4 September 2012 ini.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Semeru, Suparno, mengatakan gempa yang terjadi di Banyuwangi sudah pasti tercatat dalam seismograf Gunung Semeru.
"Getaran seismiknya sudah pasti tercatat," kata Suparno kepada Tempo. Tapi getaran gempa itu tidak terasa dari pos pemantauan. "Secara visual, tidak terasa," kata Suparno. Namun getaran seismiknya tercatat pada seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api. "Tercatat sebagai getaran seismik biasa saja. Dan tidak terlalu menonjol."
Jangankan gempa di Banyuwangi, menurut dia, gempa di Filipina saja terdeteksi pada seismograf Semeru.
Namun Suparno berani memastikan bahwa gempa di Banyuwangi ini tidak akan berpengaruh pada aktivitas Gunung Semeru. Informasi yang dihimpun Tempo, seismograf milik Pos Pengamatan Gunung Semeru tidak hanya merekam aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
Ada tiga alat seismograf yang dipasang untuk mengamati aktivitas vulkanik sejumlah gunung di sekitar Gunung Semeru.
Lokasi Gunung Sawur, tempat Pos Pengamatan Gunung Semeru, berhadapan langsung dengan Gunung Semeru. Aktivitas secara visual Gunung Semeru bisa diamati dari Gunung Sawur, yang ketinggiannya sekitar 700 meter di atas permukaan laut.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terkait:
Pedagang di Tangkuban Parahu Turun Gunung
Tim Gabungan Siap Evakuasi Warga Ciater
Siaga Tangkuban Parahu, Warga Siapkan Handuk Basah
Hari Ini Kawasan Wisata Tangkuban Parahu Ditutup
Pengelola Belum Tutup Wisata Tangkuban Parahu