TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Seksi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Agus Suparno, mengatakan krisis air telah melanda 11 kecamatan di Bekasi. Krisis air ini mengancam 24 ribu penduduk yang berdiam di 11 kecamatan tersebut.
Kecamatan yang kesulitan memperoleh air adalah Tarumajaya, Babalean, Cikarang Timur, Cibarusah, Bojong Mangu, Cikarang Pusat, dan Muaragebong, Cikarang Selatan, Serang Baru, Cabang Bungin, dan Karangbahagia.
Menurut Agus, dari jumlah ini sekitar 18 desa mengalami krisis paling parah. “Krisis air yang paling memprihatinkan adalah Kecamatan Cibarusah dan Babelan,” kata Agus kepada Tempo, Selasa, 4 September 2012.
Desa yang paling paceklik air di Cibarusah meliputi Ridogalih, Sirnajati, dan Ridomanah. Adapun di Babelan baru, paceklik air terjadi di Desa Buni Bakti. ”Bantuan air bersih prioritas ke empat desa tersebut,” katanya.
Meskipun kesulitan air, kata Agus, kekeringan ini belum berdampak signifikan kepada sektor pertanian karena warga baru saja panen raya.
Untuk mengatasi krisis air bersih saat musim kering di masa mendatang, kata Agus, Badan Penanggulangan Bencana Daerah akan membuat sumur resapan, bak penampungan air di kawasan pemukiman, dan memberikan bantuan air bersih secara langsung. “Itu beberapa solusi yang kami pikirkan,” katanya.
HAMLUDDIN