TEMPO.CO, Bandung -Zahfa Fatiya Mubarok, 2,2 tahun, putri dari Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Jawa Barat Neneng Atiyatul Faiza menghilang bersama pembantunya, Popon alias Meta, Rabu, 5 September pagi. Anak ketiga pasangan Neneng-Husni itu diduga diculik Popon yang baru 10 hari bekerja di rumah mereka di Jalan Pasantren Kompleks Pos dan Giro Blok I Nomor 97 Kota Bandung.
Zahfa raib tak lama setelah Neneng berangkat kerja ke Kantor Komisi Penyiaran dan suaminya, Husni, menghadiri sebuah acara di Hotel Grand Aquila. "Kemarin sekitar jam 10.00 pagi, Popon ini bilangnya sama keponakan saya (yang tinggal bersama keluarga Neneng di Jalan Pasantren), mau beli obat ke warung sambil bawa Zahfa," kata Husni saat ditemui di rumah mertuanya di Gang Emod, Cicaheum, Kota Bandung, Rabu, 5 sepetember 2012.
Namun, setelah ditunggu hingga malam, Zahfa dan Popon tak balik ke rumah. " Malamnya sekitar jam 8, saya ditelepon keponakan dibilangin anak saya sama pembantu belum juga pulang. Lalu saya kontak handphone dia (Popon), tapi sudah tidak aktif,"kata Husni.
Karena itu, pasangan ini bergegas mencari Popon ke rumah kontrakannya di Gang Emod, sekitar 300 meter dari rumah ibunda Neneng, tapi Popon dan anaknya tak ada di sana. “Cuma barang-barang yang ada. Saya menduga dia langsung kabur, tanpa pulang ke rumah kontrakannya,” katanya.
Husni pun melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Sektor Arcamanik. Dia mengaku kaget, kejadian itu menimpa anaknya. Sebab selama 2 pekan Popon bekerja di rumahnya, dia, kata Husni, sangat telaten mengasuh Zahfa, 2,2 tahun.
Kepala Polsek Arcamanik Komisaris I Ketut Adi Purnama mengatakan, polisi kini masih mencari Popon dan Zahfa. "Kasus ini sedang kami selidiki. Kami juga sudah periksa beberapa saksi,” katanya.
ERICK P. HARDI