TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan raksasa asal Korea Selatan ikut berpartisipasi dalam pra kualifikasi tender waduk Karian, Banten. Proyek yang ditargetkan rampung 2014 ini memiliki nilai investasi US$ 196 juta. "Dua perusahaan tersebut adalah Samsung dan Hyundai," kata Direktur Jendral Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Muhammad Hasan pada Kamis, 6 September 2012 di Kompleks Senayan.
Selain dua kontraktor asal negeri ginseng tersebut ada tiga kontraktor dalam negeri yang ikut dalam proses yaitu PT Brantas Adipraya, PT Waskita karya, dan PT Wijaya Karya. Nantinya, kata Hasan, kontraktor nasional tersebut harus melakukan skema join operation dalam pelaksanaan proyek yang rencananya dimulai akhir 2012 ini.
Untuk masalah pembebasan tanah kata Hasan kementerian tidak menemui masalah serius. Masyarakat tidak banyak tuntutan karena menyadari manfaat dari pembangunan waduk ini.
Hasan mengatakan keberadaan waduk tersebut ditujukan untuk mencukupi kebutuhan air baku kawasan perkotaan dan industri di Tangerang, Serang, dan Cilegon dengan kapasitas sebesar 9,1 meter kubik per detik serta keperluan irigasi di kawasan Ciujung sebesar seluas 230 hektare.
Selain itu Waduk Karian rencananya akan dimanfaatkan untuk penambahan pasokan air baku di DKI Jakarta sebesar 6,6 meter kubik per detik. Langkah itu dilakukan karena kebutuhan air baku Jakarta tidak mungkin seterusnya mengandalkan Kali Citarum dan juga waduk Jatiluhur.
Pendanaan pembangunan fisik waduk Karian bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Selain itu pendanaan juga diperoleh dari pinjaman pemerintah Korea sebesar US$ 100 juta melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA).
SYAILENDRA