TEMPO.CO , New York: Setidaknya satu dari empat pemain bola voli profesional asal Belanda mengalami gejala cedera arteri atau pembuluh darah pada bahu. Kondisi itu mendorong tim dokter melakukan penelitian. Hasilnya, sekitar enam atlet voli profesional menderita penipisan dinding pembuluh darah atau aneurisma arteri di bahu. Aneurisma itu kemudian berlanjut menjadi tonjolan berbahaya dalam dinding pembuluh darah.
"Melihat gejala itu, peneliti Belanda mulai melakukan survei pada 99 pemain voli profesional," tulis situs berita Reuters, Jumat, 7 September 2012.
Menurut peneliti Universitas Amsterdam dr Mario Maas, gejala utama cedera arteri adalah rasa dingin dan warna pucat pada jari tangan. Biasanya, tanda-tanda ini muncul selama atau sesudah atlet bola voli bermain secara intens. Dan gejala itu disebabkan adanya gumpalan kecil pada arteri yang rusak.
Dalam waktu tiga tahun, Maas menemukan enam kasus penggumpalan darah pada jemari pemain voli profesional. Terutama pada tangan yang sering mereka gunakan. Ketika ditelusuri, tiap kasus selalu kembali ke masalah aneurisma arteri pada pundak. Dan untuk menyembuhkannya, si atlet harus menjalani operasi. Setelah perawatan selama beberapa pekan, mereka baru kembali diizinkan bertanding.
Kata rekan Maas, Daan van de Pol, cedera ini disebabkan adanya tekanan tinggi atau kompresi yang dialami tiap atlet voli waktu melakukan smash atau servis. Dan entakan itu membuat pembuluh darah mengalami penciutan seperti tabung pasta gigi waktu diremas. "Dampaknya berpotensi pada pembekuan arteri yang merambah ke jari," tulis para peneliti di The American Journal of Sports Medicine.
Untuk mencari jawabannya, Maas menyebarkan kuesioner. Di dalamnya, Maas bertanya soal masalah pembuluh darah yang dirasakan para atlet voli. Dari 99 responden yang berusia rata-rata 24 tahun, Maas menemukan hasil: 27 pemain mengalami jari dingin selama permainan, 18 atlet mendapati jemari yang membiru, dan jari 20 pemain memucat.
"Tapi penelitian ini belum benar-benar memeriksa apakah mereka memang mengalami cedera pembuluh darah," kata Maas. "Karena ada juga pemain yang mengalami cedera tanpa gejala."
Kata Maas, cedera ini besar kemungkinan dialami atlet voli profesional. Tapi tidak bagi pemain voli tingkat sekolah atau kelurahan. Meski begitu, para peneliti meminta para pemain voli untuk lebih jeli akan bahu mereka. Bila terasa nyeri bahu atau jari beku dan dingin, mereka menganjurkan agar segera melakukan pengecekan ke dokter.
CORNILA DESYANA
Berita lain:
Tanda Tanya Ongen di Kasus Munir
Muchdi Prawiro Pranjono dalam Kematian Munir?
Besar Peluang Gumilar Terpilih Jadi Rektor UI
Hari Ini, Jokowi Kembali Sambangi Warga Ibukota
Nonton Matah Ati, Jokowi pilih Lesehan