TEMPO.CO, Jakarta - Sampai September 2012, Polda Metro Jaya berhasil mengungkap 45 kasus penyalahgunaan bahan bakar minyak bersubsidi. Dari semua kasus itu, 67 orang sudah dijadikan tersangka. Sebagian sudah dibawa ke pengadilan dan dihukum.
"Untuk barang buktinya kami mengamankan 160 ribu liter BBM bersubsidi atau hampir 160 ton," ujar Kasubdit III Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Komisaris Nazly Harahap di Mapolda Metro Jaya, Kamis 13 September 2012. Tidak hanya itu, sebanyak 22 unit kendaraan juga disita oleh kepolisian.
Nazly menjelaskan, penyalahgunaan BBM dapat dikategorikan menjadi tiga bagian. Pertama, penyalahgunaan terhadap izin usaha pengangkutan. "Modusnya, para pelaku kerap memodifikasi kendaraan pengangkut ini. Sehingga volume angkut bisa melebihi kuota," katanya.
Kedua, penyelewengan terhadap izin usaha penyimpanan. Para pelaku kerap membuat tempat penyimpanan ilegal atau dikenal dengan istilah pangkalan liar. Hal inilah yang menjadi rawan penimbunan. "Sebelum masuk ke SPBU mereka mengisi penyimpanan ilegal," katanya.
Ketiga adalah penyalahgunaan izin niaga. "Pelaku menggunakan BBM bersubsidi untuk kegiatan industri, seperti menggunakannya untuk alat berat," ujar Nazly.
Untuk mengatasi penyelundupan, kata Nazly, polisi akan mengawasi titik rawan dalam penyalahgunaan BBM bersubsidi. Tiga titik paling rawan adalah Stasiun Pengisian Bahan Bakar, kawasan di luar depo Pertamina di Plumpang, dan di sekitar pelabuhan laut.
"Pelaku juga menggunakan modus dengan mengurangi volume di tengah jalan. Biasa dikenal dengan istilah kencingan BBM," sebut Nazly.
Ia menyatakan, BBM yang telah dicuri di tengah jalan, kemudian ditampung untuk dijual ke industri-industri. "Bisa juga nelayan membeli BBM bersubsidi diluar kebutuhannya dengan tujuan untuk dijual lagi," terang Nazly.
Sementara itu, kawasan yang kerap menjadi titik penimbunan atau penyelewengan BBM bersubsidi terdapat di Bekasi dan Tangerang. Nazly menambahkan, kepolisian selalu berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah terjadinya penyelewengan.
ADITYA BUDIMAN
Berita Terpopuler:
Tewas Gara-gara Perbesar Penis dengan Silikon
Alasan Indonesia Terpilih Tuan Rumah Miss World
Apa Beda iPhone 5 dengan Samsung Galaxy S III
Cara Benar Pasang Kondom
Baasyir Kirimi SBY Buku ''Demokrasi Bisikan Setan''