TEMPO.CO, Probolinggo - Pak So dan Bu So, kedua orang tua Romli, TKI asal Kabupaten Probolinggo yang tewas ditembak polisi Malaysia, tidak mau makan sejak mendengar kabar anaknya tewas. Sejak akhir pekan lalu hingga hari Jumat ini keduanya terus berduka hingga tak mempedulikan kesehatan.
Pasangan sepuh ini masih tampak shock. Ro'i, salah satu kerabat korban, mengatakan sejak mendengar kabar anaknya meninggal pada akhir pekan kemarin, kedua orang tua korban tidak mau makan. "Mereka sering tidak sadarkan diri setelah mengetahui anaknya yang di Malaysia meninggal dunia," kata Ro'i kepada Tempo.
Bahkan, saat beberapa wartawan pada Jumat siang ini ke rumah duka di Desa Andong Biru, Kecamatan Tiris, menurut Ro'i, kedua orang tua korban masih belum sadarkan diri.
Sementara itu, dari empat anak Ro'i yang sempat merasakan kasih sayang bapaknya hanya anak pertamanya yakni Asrul, 9 tahun. Sementara itu, ketiga adiknya yakni, Lisa (7 tahun), Sri (6 tahun) dan Mida (4 tahun) jarang sekali bertemu bapak mereka. Keempat anak korban sejak orang tua mereka bekerja di Malaysia tinggal bersama kakek dan neneknya di Desa Andung Biru. Sebelum menjalani hukuman penjara di Malaysia, Romli biasa pulang setiap tahun ke desanya.
Informasi yang dihimpun Tempo, Romli dikabarkan tewas bersama tiga orang rekannya setelah ditembak polisi Malaysia yang memergoki mereka melakukan perampokan di Malaysia. Jenazah korban, Jumat sore ini telah sampai di Bandara Juanda Surabaya dan langsung diberangkatkan ke Probolinggo menggunakan ambulan.
Menurut rencana, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Desa Andong Biru, Kecamatan Tiris. Pantauan Tempo, rumah duka sejak Jumat siang ini sudah ramai dikunjungi sejumlah orang yang sebagian besar adalah kerabat serta tetangga korban.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terpopuler:
Aktris Film Anti-Islam Innocence of Muslims Trauma
Pidatonya Disorakin, Ahok Cuek
Motif di Balik Film Anti-Islam Innocence of Muslim
Ratna Listy: Suami Selingkuh? Silahkan
Innocence of Muslims Didanai 100 Donatur Yahudi?