TEMPO.CO,Probolinggo-Ahmad Romli, salah satu korban tewas yang ditembak polisi Malaysia diperkirakan sudah lebih dari 10 tahun di Malaysia. Korban juga memiliki catatan kriminal di Kepolisian Malaysia setelah sempat menjalani hukuman penjara sekitar enam tahun di sana.
Kepala Kepolisian Sektor Tiris, Ajun Komisaris Noer Choiri kepada Tempo, Jumat sore, 14 September 2012 ini mengatakan, Romli pernah melakukan perampokan di Malaysia dan sempat menjalani hukuman disana lebih kurang 6 tahun. Informasi ini, menurut Nur, diperoleh dari Sri Wahyuni, istri korban. "Istrinya kan ikut ke Malaysia juga," kata Nur kepada Tempo Jumat 14 September 2012.
Menurut Nur Choiri, korban diduga berangkat ke Malaysia dari Madura. "Kapan awal berangkat ke Malaysia belum ada data yang pasti," katanya.
Saat awal berangkat ke Malaysia, Romli diyakini menggunakan layanan resmi Perusahaan Jasa TKI. "PJTKI mana yang memberangkatkan, keluarga korban belum mau membuka," ujarnya.
Sebelum dan setelah dihukum karena kasus perampokan, korban masih kerap pulang setiap tahun. "Biasanya saat puasa Ramadhan hingga lebaran pulang," katanya. Perilaku korban di kampungnya juga tidak macam-macam.
Sementara itu, menurut Ro'i, salah satu kerabat korban, Romli kurang lebih tiga tahun ini berada di Malaysia. Ro'i juga mengatakan, banyak warga Desa Andong Biru ini yang juga menjadi TKI di Malaysia. "Mungkin dari warga sini yang sudah lebih dulu ke sana, kemudian mengajak Romli untuk ikut bekerja disana," katanya. Sebagian besar warga Desa Andong Biru bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terpopuler:
Aktris Film Anti-Islam Innocence of Muslims Trauma
Pidatonya Disorakin, Ahok Cuek
Motif di Balik Film Anti-Islam Innocence of Muslim
Ratna Listy: Suami Selingkuh? Silahkan
Innocence of Muslims Didanai 100 Donatur Yahudi?