Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Akui Diversifikasi Pangan Sulit  

image-gnews
Petani mengumpulkan padi usai dipanen, Sabtu (17/3). Ritual Mimiti merupakan ritual yang dilakukan oleh petani di Desa Somakaton Kecamatan Somagede Banyumas yang sudah terpelihara selama ratusan tahun. Ritual ini merupakan pembukaan masa panen raya sebagai bukti rasa syukur kepada Dewi Sri dan Tuhan Yang Maha Esa. TEMPO/Aris Andrianto
Petani mengumpulkan padi usai dipanen, Sabtu (17/3). Ritual Mimiti merupakan ritual yang dilakukan oleh petani di Desa Somakaton Kecamatan Somagede Banyumas yang sudah terpelihara selama ratusan tahun. Ritual ini merupakan pembukaan masa panen raya sebagai bukti rasa syukur kepada Dewi Sri dan Tuhan Yang Maha Esa. TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengakui proses diversifikasi pangan masih sangat sulit diterapkan. Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan Nasional, Gayatri K. Rana, menilai proses diversifikasi masih terhambat pola pikir masyarakat.

Selama ini, masyarakat masih mengandalkan beras dan tepung sebagai sumber karbohidrat. Padahal, masih banyak potensi sumber lain yang bisa diolah. "Kualitas konsumsi pangan penduduk Indonesia pada 2011 untuk padi-padian masih 316 gram, padahal idealnya 275 gram," katanya, Jumat, 14 September 2012.

Secara umum, kualitas konsumsi pangan masyarakat dinilai masih rendah karena konsumsi karbohidrat masih tinggi, sedangkan konsumsi protein, kacang-kacangan, dan umbi-umbian rendah. Pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal, seperti jagung dan sagu juga masih rendah.

"Harus ada segmentasi usia masyarakat untuk pengembangan kuliner di Indonesia karena kita tidak bisa menggantungkan pada satu komoditas saja," ujar Gayatri.

Padahal, sebetulnya potensi aneka ragam pangan Indonesia tergolong banyak karena negeri ini kaya jenis pangan nabati dan hewani. Makanan tradisional juga perlu dikembangkan ke arah komersial.

"Perlu promosi pangan lokal, pengembangan teknologi pengolahan, pengembangan investasi agroindustri berbasis pangan lokal, dan penelitian bahan pangan lokal untuk menggenjot diversifikasi pangan," katanya.

Ke depan, Kementerian Pertanian juga tengah mengusulkan konsep bantuan pangan lokal non-beras dalam program penyaluran subsidi beras untuk masyarakat miskin (raskin). Konsep bantuan pangan lokal non-beras dalam raskin itu akan diupayakan minimal sepertiga bagian dari jatah beras yang ditetapkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, pemerintah akan mengirim surat edaran menteri yang ditujukan pada instansi pemerintah atau organisasi untuk menggunakan pangan lokal dalam setiap jamuan pertemuan.

Kementerian Pertanian tengah menggenjot upaya diversifikasi pangan dalam rangka mengurangi tingkat konsumsi beras. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Achmad Suryana mengatakan pemerintah memiliki target mengurangi konsumsi beras 1,5 persen per tahun.

Dia menyatakan pemerintah akan mendorong fasilitasi perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pangan menggunakan bahan baku pangan lokal. Hal ini, kata dia, sesuai arahan dari Presiden untuk meningkatkan diversifikasi pangan dengan cara mengajak kerja sama pihak swasta dengan beberapa strategi.

"Arahannya seperti itu karena pemerintah tidak mengolah ubi, tepung-tepungan. Itu, kan, dikembangkan oleh swasta," kata Suryana dalam diskusi Bahan Baku Pangan Lokal, di kantor Kadin, Jakarta, Jumat, 14 September 2012.

Selama ini swasta kurang tertarik mengembangkan diversifikasi pangan lokal karena kurangnya dorongan fasilitas dari pemerintah. Oleh sebab itu, pemerintah akan memberikan dorongan sesuai koridor kewenangan agar pengembangan pangan lokal bisa menjadi bisnis menguntungkan sehingga target diversifikasi tercapai.

ROSALINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

5 hari lalu

Suasana Gang 8, Jalan Nusa Indah IV, RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 22 April 2024. Tersedia 32 item pencegah krisis planet di lokasi ini, mulai dari kolam gizi warga, tanaman produktif hingga akuaponik. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.


Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

44 hari lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengumumkan Australia akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA.


Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

52 hari lalu

Tokoh Jawa Barat Solihin Gautama Purwanegara alias Mang Ihin. (ANTARA)
Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

Solihin GP penggagas sistem tanam padi gogo rancah untuk mengatasi krisis pangan. Apa itu gogo rancah?


We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

28 Januari 2024

Musisi USA for Africa yang menyanyikan lagu We are The World pada 1985. People
We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

Pada hari ini, 28 Januari, di 1985, kumpulan musisi USA for Africa merilis single hits yang legendaris, We Are the World bantu atas kelaparan Ethiopia


Kim Jong Un Gusar Korut Krisis Pangan Parah: Masalah Politik Serius

25 Januari 2024

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan putrinya Kim Ju Ae mengunjungi Peternakan Ayam Kwangchon dekat Pyongyang, Korea Utara, 7 Januari 2024. KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un Gusar Korut Krisis Pangan Parah: Masalah Politik Serius

Kim Jong Un mengatakan krisis pangan di Korea Utara adalah masalah politik yang serius.


TPN Ganjar-Mahfud Bicara Strategi Atasi Krisis Pangan tanpa Babat Hutan seperti Food Estate

24 Januari 2024

TPN Ganjar-Mahfud Bicara Strategi Atasi Krisis Pangan tanpa Babat Hutan seperti Food Estate

Menurut Heru, Ganjar tidak akan melanjutkan program lumbung pangan (food estate) seperti dijalankan sekarang.


Amran Sulaiman Janji Lanjutkan Seluruh Proyek Food Estate: Ini Masalah Perut dan..

2 November 2023

Lahan lumbung pangan (food estate) di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang terbengkalai menjadi semak belukar, Kamis, 26 Januari 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Amran Sulaiman Janji Lanjutkan Seluruh Proyek Food Estate: Ini Masalah Perut dan..

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan akan melanjutkan megaproyek lumbung pangan atau food estate. Begini penjelasannya.


Jokowi Cerita Ditolak PM India Narendra Modi Saat Minta Impor Beras: Saya Sudah Bicara, Tidak Berani Melepas

31 Oktober 2023

Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri India Shri Narendra Modi saat menerbangkan layang-layang di Lapangan Monas, Jakarta, 30 Mei 2018. Layang-layang yang diterbangkan, dibuat oleh Museum Layang-Layang Indonesia. TEMPO/Subekti.
Jokowi Cerita Ditolak PM India Narendra Modi Saat Minta Impor Beras: Saya Sudah Bicara, Tidak Berani Melepas

Presiden Jokowi menceritakan dirinya pernah berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk mendapat kuota impor beras. Hasilnya?


Ekonom Nilai Tingginya Impor Beras Menandakan Indonesia Rentan Mengalami Krisis Pangan

28 Oktober 2023

Aktivitas pembongkaran beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023. Pemerintah telah mengalokasikan kuota impor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023 kepada Perum Bulog, sebanyak 500.000 ton di antaranya direalisasikan hingga Mei 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Ekonom Nilai Tingginya Impor Beras Menandakan Indonesia Rentan Mengalami Krisis Pangan

Indonesia akan terus terekspos dengan risiko impor beras selama tidak mampu swasembada.


Krisis Pangan Semakin Nyata, SPI: Perlu Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan

16 Oktober 2023

Pekerja memeriksa karung beras di gudang Bulog Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 14 September 2023. Pemerintah menyatakan stok beras dalam negeri aman sampai akhir 2023.  TEMPO/Prima mulia
Krisis Pangan Semakin Nyata, SPI: Perlu Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih mengatakan penyebab utama ancaman krisis pangan berkaitan dengan orientasi tata kelola pangan