Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saham Grup Bakrie Banyak Diburu Spekulan

image-gnews
BUMI Resources
BUMI Resources
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Analis dari MNC Securities Edwin Sebayang menilai, investor yang mengkoleksi saham Grup Bakrie hanya bertujuan untuk spekulasi. Saham kelompok Bakrie ini tidak layak untuk dikoleksi karena tidak prospektif. “Mereka hanya spekulasi. Bisa saja pada pembukaan pagi hari sahamnya dibeli tetapi sore hari sudah dijual kembali,” katanya kepada Tempo, kemarin.

Perusahaan kelompok Bakrie saat ini tengah dililit persoalan utang. Ia mencontohkan kinerja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang mencatat kerugian US$ 322 juta. Ia menuturkan Bumi kini hanya memiliki dana kas US$ 121,8 juta. Jumlah itu tidak mampu untuk menutupi cicilan pokok, termasuk utang. “Apalagi penjualan batu bara diperkirakan stagnan hingga akhir tahun, sehingga akan mempengaruhi pendapatan perusahaan,” Edwin mengatakan.

Ia menambahkan berinvestasi di perusahaan yang asetnya tidak sehat seperti itu, tidak bisa diharapkan. “Investor cenderung menanamkan sahamnya.” Menumpuknya utang Bumi, menurutnya, tentu akan mempengaruhi pandangan investor terhadap kinerja keseluruhan emiten milik Grup Bakrie.

Ia menuturkan solusi yang tepat adalah dengan menambah stok utang perusahaan dan menjual aset-asetnya. Namun Edwin menilai hal tersebut pun berat bagi perusahaan. "Harus ada collateral atau jaminan yang mampu meyakinkan perbankan untuk mau memberikan pinjaman," ucapnya.

Mengenai penjualan aset, ia mengatakan dibutuhkan mekanisme yang tepat untuk meyakinkan para investor. "Investor lokal saja belum tentu berminat, apalagi asing," Edwin menjelaskan.

Namun analis dari Indosurya Asset Management, Reza Priyambada memperkirakan masih ada peluang bagi Grup Bakrie untuk meyakinkan para investor. "Walaupun kini keuangannya sangat rugi, pada tahun-tahun sebelumnya, emiten Grup Bakrie memiliki reputasi yang baik," katanya kepada Tempo.

Ia menambahkan, faktor kepemilikan juga mempengaruhi investor untuk menanamkan sahamnya. Hal itu akan berpengaruh bagi perusahaan jika ingin mendapatkan pinjaman perbankan. "Masak perusahaan sekelas grup Bakrie tidak bisa melobi perbankan," ia mengatakan.

Senada dengan Edwin, ia memperkiraan saham Grup Bakrie lebih banyak diburu kalangan spekulan. "Diperkirakan peminatnya masih cukup banyak, sekalipun hanya untuk jangka waktu pendek."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menambahkan, pergerakan saham itu tergantung sentimen. Saat pembukaan, saham mungkin diminati, tapi bisa ada sentimen negatif, investor menjual kembali sahamnya di penutupan perdagangan. "Saham Grup Bakrie dibenci tetapi juga dinanti."

Pada penutupan perdagangan kemarin, saham sejumlah Grup Bakrie mengalami penguatan karena pengaruh melonjaknya harga komoditas di pasar global. Beberapa emiten kelompok Bakrie yang bergerak di sektor komoditas naik signifikan. Dimotori Bumi Resources (BUMI) yang naik 10,5 persen ke Rp 840 per lembar dan Bumi Resources Mineral (BRMS) naik 22,45 persen ke Rp 600 per lembar.

Kemudian PT Energi Mega Persada (ENRG) naik 2,2 persen ke Rp 93 per lembar, serta Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) naik 3 persen ke Rp 135 per lembar. Sementara Berau Coal (BRAU) stagnan di Rp 50 per lembar. Saham Bakrieland Development (ELTY) turut terdongkrak dengan naik 3,9 persen ke Rp 53 per lembar saham.


SATWIKA MOVEMENTI| SETIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.


Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?


Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

38 hari lalu

Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 April 2023. Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.


Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.


Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.


Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Tiga pialang memperhatikan pergerakan harga saham di bursa saham Sao Paulo, Brasil, (8/8). Indeks saham di Brasil mengalami penuruanan tajam akibat turunnya peringkat utang Amerika Serikat. AP/Andre Penner
Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas


Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Tamu undangan tengah mencoba fitur New IDX Mobile saat peluncuran New IDX Mobile di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis 13 Juli 2023. IDX Mobile merupakan salah satu layanan BEI dalam bentuk mobile application yang menyediakan data real-time, seperti harga saham, indeks, berita perusahaan tercatat, laporan keuangan, komoditas, dan lainnya. Serta terdapat beberapa fitur antara lain fitur Capital Market Info yang merupakan informasi real-time pergerakan saham di pasar modal, fitur Stock Heatmap menggambarkan visualisasi kinerja saham untuk memudahkan analisis. Tempo/Tony Hartawan
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.


BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

Para tamu undangan menghadiri peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 26 September 2023. Pada perdagangan perdana Bursa Karbon, BEI mencatat terdapat 13 transaksi dengan jumlah volume emis yang diperdagangkan mencapai 459.914 tCO2e. Selain itu, jumlah pengguna jasa bursa karbon saat ini baru mencapai 16 perusahaan. Tempo/Tony Hartawan
BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.


2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

Tamu undangan tengah mencoba fitur New IDX Mobile saat peluncuran New IDX Mobile di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis 13 Juli 2023. IDX Mobile merupakan salah satu layanan BEI dalam bentuk mobile application yang menyediakan data real-time, seperti harga saham, indeks, berita perusahaan tercatat, laporan keuangan, komoditas, dan lainnya. Serta terdapat beberapa fitur antara lain fitur Capital Market Info yang merupakan informasi real-time pergerakan saham di pasar modal, fitur Stock Heatmap menggambarkan visualisasi kinerja saham untuk memudahkan analisis. Tempo/Tony Hartawan
2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.


Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Pialang memperhatikan Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo
Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.