Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Protes TV, Rohani Islam Bantah Jadi Teroris Muda  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Tempo/Tony Hartawan
Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Puluhan alumni Rohis (Rohani Islam), kegiatan ekstra kurikuler yang berbasis di masjid sekolah, menggelar aksi unjuk rasa untuk memprotes pemberitaan sebuah stasiun televisi yang menyebut perekrutan teroris muda dilakukan lewat ekstra kurikuler di masjid sekolah.

"Mereka langsung menyerang Rohis. Mereka mengatakan rekrutmen teroris muda dilakukan lewat ekstrakurikuler di masjid sekolah," kata Koordinator Forum Alumni Rohis Bandung Raya, Ryo Aurachman, di sela aksi itu, Rabu, 19 September 2012.

Ryo menuturkan, pemberitaan itu mengulas soal isu terorisme dengan membahas penelitian dosen Universitas Islam Jakarta yang mengaitkan antara ekstrakurikuler berbasis masjid di sekolah-sekolah dengan rekrutmen teroris muda. Kendati tidak menyebutkan lembaga Rohis dalam pemberitaan itu, tapi kegiatan ekstrakurikuler berbasis masjid di sekolah hanya Rohis. "Semua orang pasti menyimpulkan bahwa ekstrakurikuler berbasis masjid, apalagi selain Rohis. Enggak mungkin cheerleader," kata Ryo.

Dia menuturkan, pemberitaan gencar soal terorime membuat turunnya pendaftar ekstrakurikuler berbasis masjid di sekolah dan kampus. Ryo yang sudah tujuh tahun menjadi aktivis Rohis mencontohkan, di satu SMA Negeri di Bandung, biasanya dari tiap siswa baru yang mendaftar tembus 40 orang atau 10 persennya, kini kurang dari 10 siswa tiap tahunnya.

Menurut Ryo, apa yang dilakukan aktivis masjid di sekolah dan kampus hanyalah untuk berdakwah, mengajarkan sopan-santun, menjaga perilaku remaja dari pengaruh negatif. "Tapi pemberitaan itu menyimpulkan seluruh ekstakurikuler masjid adalah sarang teroris," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terkait aksi itu, Komisioner Komisi Penyiarah Indonesia Daerah Jawa Barat, Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran, Nursyawal, membenarkan soal banyaknya pesan pendek ke nomor hotline KPI RI terkait protes alumni Rohis soal pemberitaan tersebut. "Sekarang sudah hampir 15 ribuan SMS yang masuk dalam seminggu terakhir," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 19 September 2012.

AHMAD FIKRI

Berita Terpopuler:
Kalla: Jadi Gubernur Jakarta Tak Susah-Susah Amat

Beri Masukan Jokowi, ProJakarta Undang Jusuf Kalla

Jokowi: Ada Kejutan di Pilkada Putaran Kedua

Haiya Ahok Bikin Nachrowi Populer di Internet

iPhone 5 Punya Keyboard Laser?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

Rustawi Tomo Kabul (tengah, baju putih) bersama keluarga dan staf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Bandara Djuanda, Surabaya, 8 Agustus 2015. Foto: Dir PWNI dan BHI Kemlu RI
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.


TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TEMPO/Machfoed Gembong
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.


Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Akibat debu vulkanik Gunung Kelud, koper-koper yang sudah di bagasi dikembalikan kepada penumpang di bandara Juanda, Surabaya (14/2). TEMPO/M. Syaraffa
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.


Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Ilustrasi bom. Boards.ie
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.


Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Pembangunan Terminal 2 (T2) di lokasi lama Bandara Internasional Juanda Surabaya. ANTARA/Eric Ireng
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Pemeriksaan X-ray di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.


Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Labuan Batu, Sumatera Utara, mengawasi koper mereka setibanya di tempat pemondokan haji di kawasan Jumaizah, Mekkah,  (20/10). Sebanyak 2.277 jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dan langsung melakukan umrah. ANTARA/Saptono
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.


Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh (tengah). REUTERS/Suhaib Salem
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.


WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.