TEMPO.CO, Lumajang-Ombak besar di pantai Selatan Kabupaten Lumajang menerjang dua buah perahu motor nelayan tepatnya di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Anyar, Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Peristiwa nahas yang terjadi Rabu pagi tadi itu mengakibatkan satu perahu motor pecah. Seorang dilaporkan hilang ditelan gelombang pantai Selatan ini.
Kejadian itu berawal ketika dua perahu motor hendak berangkan melaut. Perahu pertama dikemudikan Bawi, 45 tahun dan Topik, 35 tahun, warga Kecamatan Pasirian. Dan perahu kedua dikemudikan Ponijan, 47 tahun dan Timan, 35 tahun, warga Kecamatan Pasirian.
Baru beberapa puluh meter beranjak dari pantai, tiba-tiba gelombang besar datang menghantam kedua perahu motor ini. Satu perahu yang tumpangi Ponijan dan Timan pecah setelah mesinnya mati terkena air.
Tiga orang nelayan berhasil lolos dari terjangan ombak setelah berusaha keras berenang untuk mencapai tepian. Sementara itu, Timan, warga Desa Selok Anyar hilang ditelan ombak besar yang bergulung-gulung ke arah pantai.
Hingga siang ini, Timan masih belum bisa ditemukan. Pencarian saat ini terus dilakukan oleh SAR Kabupaten Lumajang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lumajang, beserta warga desa setempat. Ada delapan personel SAR Kabupaten Lumajang dan BPBD Lumajang yang turun ke lapangan.
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Lumajang, Hendro Wahyono, mengatakan upaya pencarian sejak pagi belum menemukan hasil. "Korban belum berhasil ditemukan," kata Hendro.
Menurut Hendro, sebenarnya ombak pantai selatan sejak pagi ini seperti biasanya. "Seperti biasa ombaknya. Mungkin pas apes saja," katanya. Satu perahu lainnya, kata Hendro, tidak pecah walau sempat terbalik.
Hendro menambahkan, nelayan lainnya yang berhasil lolos dari terjangan ombak langsung dibawa ke puskesmas setempat. Satu nelayan lainnya dirawat di Puskesmas Pasirian karena terlalu banyak minum air laut saat berusaha berenang ke tepi pantai.
Menurut dia, perlu dibangun pemecah gelombang di pesisir pantai selatan Kabupaten Lumajang. Hal ini, kata dia, sangat diperlukan bagi warga di pesisir pantai selatan Lumajang. "Beberapa kajian sudah dilakukan," kata Hendro.
Selain pemecah gelombang ini, kata Hendro, pihaknya sudah mengusulkan sejumlah lokasi evakuasi warga ketika terjadi ancaman bencana tsunami. Di sejumlah lokasi evakuasi tersebut nantinya akan dibuat semacam shelter untuk tempat berlindung warga. Seperti diberitakan, pemerintah berencana untuk membangun pemecah gelombang di pesisir selatan, terutama di Desa Buluhrejo, Kecamatan Tempursari.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita lain:
Kalla: Jadi Gubernur Jakarta Tak Susah-Susah Amat
Beri Masukan Jokowi, ProJakarta Undang Jusuf Kalla
"Haiya Ahok" Bikin Nachrowi Populer di Internet
Jokowi: Ada Kejutan di Pilkada Putaran Kedua
Kunjungi Non Muslim, Foke Redam Efek "Haiya Ahok''
Bantah Selebaran, MUI Akui Kesepakatan untuk Foke