TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Tokyo hari ini melesat setelah Bank Sentral Jepang (BOJ) mengumumkan kebijakan moneter yang lebih longgar.
Bank sentral mengumumkan bahwa mereka akan memperluas pembelian aset dari 10 triliun yen menjadi 80 triliun yen atau setara US$ 1 triliun. BOJ juga menurunkan beberapa target ekonominya dan menetapkan suku bunga tetap di kisaran 0-0,1 persen.
Dengan stimulus tersebut, BOJ bergabung dengan Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Amerika yang juga telah mengeluarkan stimulus untuk memulihkan perekonomiannya.
Indeks Nikkei 225 pun langsung meroket 1,55 persen ke level 9.265,97 hingga pukul 11.30. Saham-saham unggulan di Tokyo seperti Toyota Motor naik 1,6 persen dan Nissan Motor menguat 3,3 persen.
Bahkan, sebelum pengumuman stimulus, Japan Airlines naik 1,1 persen pada debut perdagangannya, atau di atas harga penawaran umum perdana. Japan Airlines relisting di bursa Tokyo setelah mengalami kebangkrutan.
Stimulus Jepang turut mengerek bursa Asia. Indeks Hang Seng naik 1,05 persen ke 20.818,76; indeks komposit Shanghai menguat 0,17 persen ke 2.063,07; indeks Strait Times naik 0,34 persen ke 3.078,55; bursa KOSPI ikut terkerek 0,23 persen ke 2.008,93; dan bursa Jakarta naik 0,49 persen ke 4.244,77.
Namun, stimulus triliunan yen tersebut berpotensi menghantam mata uang Negeri Matahari Terbit. Yen pagi ini kembali melemah ke 78,97 per dolar AS, dari sebelumnya 78,89 per dolar AS pada perdagangan Selasa malam.
"BOJ terdorong tindakan The Fed dan ECB. Reaksi pasar mencerminkan sentimen tersebut," kata Hiroshi Maeba, Kepala FX Trading untuk UBS di Tokyo.
Indeks Nikkei menghadapi risiko pelemahan, mengingat ekuitas global, mulai tampak rentan setelah reli pascastimulus The Fed.
"Momentum itu memungkinkan BOJ untuk meningkatkan sentimen menjelang babak fiskal, di mana tingkat harga saham sangat penting bagi perusahaan," kata Yuji Saito, Direktur Valuta Asing di Credit Agricole, Tokyo.
MARKETWATCH | REUTERS | M. AZHAR