TEMPO.CO, Jakarta – Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei untuk sementara menempatkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Joko Widodo dan Basuki Purnama sebagai pemenang. Dengan selisih sekitar 10 persen, pasangan yang lebih dikenal dengan duet Jokowi-Ahok itu melenggang meninggalkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, menilai kemenangan sementara ini menunjukkan bahwa partai pendukung Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli tidak solid. Justru, besar kemungkinan, partai-partai ini akan berbalik menjadi pendukung Joko Widodo ketika memimpin Jakarta.
"Partai itu pragmatis, yang ada kepentingan abadi," kata Zuhro ketika dihubungi, Kamis, 20 September 2012. Menurut ia, tidak ada musuh atau kawan abadi yang ada kepentingan.
Zuhro menjelaskan koalisi partai tidak mampu memenangkan pasangan calon karena antara elite dan pendukung partai tidak solid. Karena itu, ia menyarankan partai politik untuk kembali mendekati akar rumput sebelum menentukan calon pemimpin.
Kurangnya dukungan partai kepada Jokowi dinilai Zuhro tidak akan membuat Jokowi dijegal DPRD. Sebab, masyarakat Indonesia lebih memilih figur daripada partai. Ia memberi contoh empat daerah yang dimenangi oleh calon independen, yakni di Batubara (Sumatera Utara), Kubur Raya (Kalimantan Barat), Garut (Jawa Barat), dan Rote Ndao (Nusa Tenggara Timur). Keempat pemimpin daerah ini tidak terusik dengan suara di DPRD.
Putaran kedua Pilkada DKI ini menyisakan dua pasangan Fauzi-Nachrowi dan Jokowi-Basuki. Partai belakangan yang mendukung pasangan Fauzi-Nachrowi di antaranya Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sementara partai pengusung Fauzi sejak awal adalah Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan sejumlah parpol kecil lainnya. Sementara itu, pasangan Jokowi-Basuki hanya didukung oleh PDIP dan Gerindra.
Saat ini, komposisi kursi DPRD DKI Jakarta, yakni Partai Demokrat 32 kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 18 kursi, PDIP 11 kursi, Partai Golkar 7 kursi, PPP 7 kursi, Partai Gerindra 6 kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) 4 kursi, Partai Damai Sejahtera (PDS) 4 kursi, Partai Hanura 4 kursi, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 1 kursi.
SUNDARI
Berita Terkait
TPS di Seberang Rumah, Wakil Jaksa Agung Absen
LSI: Jokowi 54 Persen, Foke 46 Persen
Pilih Jokowi, Kalla Tak Takut Dimusuhi Golkar
Menang, Jokowi-Ahok Tidak Akan Gelar Pesta
Real Count Cyrus Network: Jokowi 54,72 Persen