TEMPO.CO , Jayapura: Koordinator Umum Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM), Lambertus Pekikir, mengatakan jika ada penembakan menjelang atau saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Papua, itu bukan dilakukan OPM. Sebab, OPM berjanji tak akan mengganggu rencana kunjungan SBY dalam rangka membuka Raimuna Nasional X di Bumi Perkemahan Pokela Waena, Jayapura, 8-15 Oktober 2012.
“Kita sekarang sudah di batas PNG, jadi kalau ada penembakan, itu bukan kami. OPM tidak akan ambil pusing dengan kehadiran SBY di Papua,” ujar Pekikir, Kamis, 20 September 2012.
Menurut dia, masalah Papua hanya dapat diselesaikan lewat mekanisme internasional dengan sebuah perundingan dihadiri negara penengah. “SBY datang, kita tidak akan melakukan pengibaran dan lain-lain, tidak akan ada penembakan,” ujarnya.
Pekikir juga mendesak pemerintah dan kepolisian menarik Detasemen Khusus 88 Antiteror dari Papua. “Tidak ada gunanya Densus. Itu pasukan hanya untuk menangkap teroris, teroris hanya ada di Jawa, bukan di Papua. Jadi jangan ada alasan Densus di Papua,” ujarnya.
Pekikir berharap, Presiden SBY melihat penderitaan rakyat Papua dan mau menerima aspirasi yang akan disampaikan. “Papua ada masalah status sejarah, jangan Indonesia lihat sebelah mata. OPM tidak menuntut banyak. Kita hanya minta, masalah Papua dibahas di siding umum PBB September ini,” ucapnya.
Sementara itu, James Modouw, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, juga Ketua Harian panitia Raimuna mengatakan sekitar empat negara akan menghadiri Raimuna di Papua. Di antaranya Papua Nugini, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Raimuna merupakan perkemahan akbar bagi pramuka Penegak dan Pandega se-Indonesia. Untuk mendukung suksesnya Raimuna, dibangun sebuah stadion mini di Jayapura tempat berlangsungnya pembukaan kegiatan.
JERRY OMONA
Berita lain:
Korban Kebakaran Tak Akan Coblos Calon Lain
Tiba di Bandara, Jokowi Sambangi Sopir Taksi
Penyebar Selebaran Isu SARA Jadi Tersangka
Tetangga Nara Mantap Pilih Jokowi
Guru Laporkan Dinas Pendidikan Jakarta ke Panwaslu