TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo menjamin keamanan Kedutaan Amerika Serikat. Jaminan diberikan menanggapi keputusan pemerintah AS menutup sementara kantor perwakilannya di Indonesia seusai diserang demonstran pada 17 September 2012.
"Tidak boleh ada gangguan, harus dijamin. Polisi siap menjamin tidak ada gangguan pada kedutaan itu," kata Timur Pradopo di Rupatama Markas Besar Kepolisian RI, Jumat, 21 September 2012.
Ia menyatakan hingga saat ini Polri memang belum berkomunikasi dengan Kedutaan AS untuk menyampaikan jaminan keamanan bagi pelaksanaan kegiatan di kantor perwakilan tersebut. "Untuk pelaksanaannya, kami all out," kata Timur.
Timur mengakui tidak akan mengeluarkan larangan bagi masyarakat berunjuk rasa. Ia juga mengklaim Polri menjamin masyarakat menyampaikan aspirasinya, tetapi harus sesuai aturan dan tidak mengganggu ketertiban.
Demikian pula dengan dugaan ada beberapa kelompok masyarakat yang hendak unjuk rasa ke Kedutaan AS hari ini. Timur tidak dapat menjelaskan secara detail mengenai jumlah personel polisi dan langkah pencegahan yang akan dilakukan sebagai jaminan keamanan di kantor perwakilan di Medan Merdeka Selatan tersebut.
"Ini baru informasi, kami bantu pengamanan. Jadi pengunjuk rasa dan kedutaan dapat menjalankan kegiatannya," kata Timur.
Aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar AS digelar untuk menyuarakan protes terhadap sebuah film karya warga Amerika Serikat, Nakoula Basseley Nakoula, berjudul Innocence of Muslims. Dalam film itu, Nakoula diduga menghujat agama Islam dengan menggambarkan Nabi Muhammad sebagai seseorang yang bodoh dan mata keranjang. Selain itu, protes juga dilandasi pada penerbitan karikatur Nabi di sebuah media mingguan Prancis.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terkait
Clinton: Kedubes AS di Indonesia Tutup Sementara
Hari Ini, Demo Tolak Film Anti-Islam di Konjen AS
Kamis Depan, Massa Ormas Islam Luruk Konjen AS
10 Orang Terkaya di Amerika Serikat 2012
Protes Film Innocence of Muslims, KFC Disegel