TEMPO.CO, Jakarta - Dikawal 3.000 polisi, demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat hanya diikuti sekitar 50 orang. Mereka datang dari arah Stasiun Gambir dan berasal dari Ahlul Bait Indonesia.
Isunya, hari ini akan digelar demonstrasi besar-besaran terkait penayangan film The Innocence of Muslims. Film ini dianggap melukai kaum muslim karena melecehkan Nabi Muhammad.
Tak hanya ribuan polisi, tiga mobil water cannon, dua unit barracuda, puluhan motor trail, dan kawat berduri sepanjang 300 meter disiagakan. Bahkan, melalui situs resminya, Kedubes AS mengumumkan akan meliburkan diri untuk mengantisipasi demo ini.
Unjuk rasa berlangsung tenang. Massa mengusung spanduk mendukung orasi yang dipimpin oleh Hisam, 28 tahun. "Kami ingin pemerintah AS menyatakan kecaman atas film ini," ujarnya, Jumat, 21 September 2012. Para pendukung yang membawa spanduk bertuliskan "Hancur Amerika" ini pun bersorak.
Demo berakhir pada pukul 16.00 WIB, tak ada ketegangan sama sekali. Lalu lintas tak dialihkan, polisi-polisi pun kembali duduk di pinggir Jalan Medan Merdeka Selatan.
Sebelumnya, Kapolres Jakarta Pusat Kombes A.R Yoyol menyatakan 3.000 personel gabungan diturunkan untuk mengamankan demo. "Ini hanya pengamanan rutin," ujarnya. Ia menjelaskan jumlah personel sebanyak ini turun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pihak kepolisian awalnya menerima pengajuan izin unjuk rasa atas nama Himpunan Mahasiswa Muslim. Kelompok pelajar tinggi ini awalnya akan berdemo dengan sokongan 100 orang anggotanya. Namun, hingga pukul 16.30 WIB tidak ada tanda-tanda kemunculan mereka.
M. ANDI PERDANA
Berita terpopuler lainnya:
Ahok Bikin Grogi Tukang Bakso
Ditanya Soal Jokowi, Bibit Waluyo Berlalu
Relawan Jokowi Kumpul di Rumah Prijanto
4 Faktor Kemenangan Jokowi versi Lingkar Survei
Prabowo Minta Jokowi Tidak Banyak Bicara
Pimpin Jakarta, Jokowi Akan Libatkan Fauzi Bowo
Dua Kubu Berdamai, Konflik PSSI Akhirnya Usai