Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Berburu Warga Mentawai  

image-gnews
Seorang lelaki di Mentawai menyandang panah akan pergi berburu. TEMPO/Febrianti
Seorang lelaki di Mentawai menyandang panah akan pergi berburu. TEMPO/Febrianti
Iklan

TEMPO.CO , Mentawai: Pulau Siberut di Mentawai kini menjadi tempat terakhir untuk melihat kehidupan tradisional Mentawai yang masih bertahan. Di pedalaman Siberut ini kita masih menyaksikan punen, atau pesta adat, melihat lelaki mengolah sagu dan meramu racun panah, atau melihat Sikerei (dukun dan ahli tumbuhan obat) menari mengusir roh dengan dedaunan dan lonceng di tangan.

Dalam sebuah perjalanan ke Siberut pekan lalu, saya menginap di salah satu uma milik Bajak Aman Sabaogok di tepi Sungai Silaoinan. Banyak yang menarik selama beberapa hari di pedalaman Siberut. Di antaranya lelaki di Mentawai yang gemar berburu.

Ini ditandai dengan banyaknya tengkorak-tengkorak rusa, monyet, babi hutan, burung, kelelawar yang digantung di pintu masuk uma (rumah adat suku Mentawai) sebagai hiasan dan kenang-kenangan hasil berburu.

Mereka berburu dengan menggunakan panah dengan anak panah yang diolesi ramuan beracun. Koi Kojik, 38 tahun, salah seorang lelaki yang gemar berburu meramu sendiri racun untuk anak panahnya dari bahan ramuan yang ada di sekitar rumahnya.

Ramuan itu terdiri dari sepuluh lembar daun raggi, beberapa butir cabe rawit, dan akar atau kulit kayu laingik yang digiling halus dan diperas dengan penjepit kayu, tanpa tersentuh tangan. Lalu cairannya dioleskan ke anak panah dengan kuas dari bulu monyet.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak panah itu lalu dijemur di panas matahari dan disimpan dalam tabung bambu. “Tidak boleh terkena tangan, kalau terkena sedikit saja kalau tidak dipotong tidak ada harapan hidup, tidak ada binatang yang dapat bertahan lama setelah terkena racun panah itu meskipun hanya ekornya yang terkena,” kata Koi Kojik.

FEBRIANTI

Berita lain:
Kemacetan Ancam Pariwisata Bali

Seniman Tiga Negara Ini Ngamen di Ullen Sentalu

Jak-Japan Matsuri Digelar Mulai 23 September 

Obyek Wisata Dieng Butuh Lahan Parkir Baru 

Yogyakarta Tuan Rumah Festival Seni Budaya Hindu

Dari Hulu ke Hilir, Festival Kopi Indonesia

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

20 Januari 2018

Bintang sepakbola David Beckham tertangkap kamera berjalan-jalan di kota Los Angeles menggunakan sebuah sepeda motor antik berjenis chopper. entertainmentwise.com
David Beckham Pernah Touring dengan Motor Chopper ala Jokowi

Beckham berjalan-jalan menggunakan Harley-Davidson klasik bergaya motor chopper seperti kepunyaan Jokowi.


Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

1 November 2017

Para turis berjalan-jalan di distrik Tumon di pulau Guam, Wilayah Pasifik A.S., 10 Agustus 2017. Kim Jong Un dalam pernyataannya menyebut akan mengirimkan empat rudal balistik ke Guam. REUTERS/Erik De Castro
Setelah Teror Truk, Pelancong yang Masuk Amerika Makin Ribet

Presiden Donald Trump mengatakan dia telah memerintahkan agar pemeriksaan terhadap pelancong asing yang masuk Amerika Serikat kian diperketat.


Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

5 Juni 2015

Proses evakuasi korban terjebak di roller coaster Alton Towers. BBC.co.uk
Baru Jadian, Pasangan Ini Korban Kecelakaan Roller Coaster  

Dua remaja yang mengalami cedera paling parah akibat insiden roller coaster Alton Towers.


Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

7 Desember 2014

Plaza de Armas Kota Arequipa, Peru, Amerika Latin. (TEMPO/Shinta Maharani)
Jumpa Saudara Asal Indonesia di Arequipa, Peru

Kecantikan kota ini bertambah oleh hadirnya Basilica Catedral de Arequipa.


Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

6 Desember 2014

Kota Lima, Peru, Amerika Latin merupakan satu di antara World Heritage Site oleh UNESCO. (TEMPO/Shinta Maharani)
Cuit Rem dan Perang Klakson di Lima, Peru

Ada cerita tentang seorang pejabat Kedutaan Besar Indonesia di Lima yang nyaris ditubruk mobil.


Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

28 Desember 2013

Tyler Armstrong, bocah laki-laki berusia 9 tahun dari Amerika Serikat berhasil mendaki gunung Aconcagua, yang merupakan gunung tertinggi di benua Amerika. abcnews.go.com
Bocah 9 Tahun Berhasil Daki Gunung Aconcagua

Telah lebih dari 100 orang meninggal saat berusaha menaklukan Aconcagua.


Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

16 Agustus 2013

Oro Fjord. Gadling.com
Lima Tempat Indah Papua Nugini Layak Dikunjungi

Lima tempat wisata indah di Papua Nugini yang layak dikunjungi.


Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

16 Agustus 2013

Ketika Nan Jombang Dance Company tengah berlatih tari di Kota Padang, Sumatera Barat, 30 September 2009, gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang kota itu. Bencana itu  kemudian mendorong Ery Mefri dan para penarinya mengembangkan karya baru berjudul Tarian Malam. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Festival Seni Pertunjukan Internasional di Padang

Sumatera Barat sebagai daerah destinasi membutuhkan seni pertunjukan berlevel internasional.


Festival Toraja Diundur

12 Agustus 2013

Pembukaan festival budaya Lovely December In Toraja 2010 di Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel. TEMPO/Hariandi Hafid
Festival Toraja Diundur

Festival Toraja akan digabungkan bersama kegiatan Lovely Desember.


Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

11 Agustus 2013

Sarana outbond Taman Balekambang, Solo. Tempo/Andry Prasetyo
Ribuan Orang Kunjungi Balekambang  

Libur Idhul Fitri dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata, di antaranya Taman Balekambang, Solo.