TEMPO.CO, Jakarta - Dua terduga teroris yang ditangkap di Solo, Sabtu, 22 September 2012, berinisial RK, 45 tahun, dan BH, 45 tahun, terlibat dalam jaringan teroris Thorik, pemilik sejumlah bahan peledak di Tambora, Jakarta Barat, yang menyerahkan diri 9 September lalu. “RK terkait dengan kelompok Bojong Gede,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar kepada Tempo melalui pesan pendek.
Boy mengatakan, RK ditangkap di depan Solo Square pada 24.00 saat turun dari bus yang berasal dari Cilacap. Sedangkan BH, kata Boy, diduga menyimpan bom di rumahnya. “Sedang diupayakan untuk mencari bahan peledak yang mereka simpan,” kata Boy. BH ditangkap pada 05.30 di jalan dekat rumahnya.
Baik RK maupun BH merupakan warga Solo. RK tercatat sebagai warga Makam Bergulo RT 03 RW 07 Serengan, Surakarta. Sedangkan BH adalah warga Griyan RT 05 RW 10 Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Pada 10 September lalu, polisi menggerebek sebuah rumah kosong di Bojong Gede, Bogor. Dari penggerebekan itu, polisi mengamankan Arif Hidayat
GADI MAKITAN