TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II menyatakan kebakaran di Duri Kosambi, Tangerang, tidak mengganggu kegiatan operasional Bandara Soekarno-Hatta, Banten. "Take-off dan landing, serta pelayanan lain tidak terkendala," kata Corporate Secretary Angkasa Pura II Trisno Heryadi melalui keterangan resminya, Senin, 24 September 2012.
Kebakaran di Duri Kosambi tersebut menyebabkan pasokan listrik untuk wilayah sekitarnya terganggu.
Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S. Sunoko menuturkan, Bandara Soekarno-Hatta memiliki delapan genset, sehingga kegiatan pelayanan tetap berjalan. Semua genset tersebut, kata Tri, mampu membantu operasional, termasuk sistem radar, alat komunikasi, serta lalu lintas pemanduan pesawat datang dan berangkat.
Ia mengatakan seluruh genset tersebut mendukung jalur prioritas, yang mencakup antara lain jaringan teknik keselamatan penerbangan, seperti radar, tower, dan transmiter sebesar 3 x 850 kilovolt ampere (KVA).
Tri mengungkapkan, saat pasokan listrik dari PLN terhenti pukul 15,04, genset segera beroperasi. Sehingga, pada 16.41, pasokan listrik kembali masuk ke bandara.
Ia menjelaskan, tiap hari Bandara Soekarno-Hatta membutuhkan pasokan 35 megavolt ampere (MVA), dengan tegangan 20 kilovolt melalui Gardu Induk Batujaya, Tangerang. Menurut Angkasa Pura II, berdasarkan skema grand design, kapasitas main power station Bandara Soekarno-Hatta akan ditingkatkan dari 35 MVA menjadi 60 MVA.
MARIA YUNIAR