TEMPO.CO, Jakarta - Studi kelayakan pembangunan kereta bandara yang dilakukan PT Sarana Multi Infrastruktur sudah selesai. Jalur kereta Bandara Soekarno-Hatta menuju Jakarta yang dibangun PT SMI ini rencananya bakal dilewati kereta kelas ekspres.
"Studi baru saja selesai dan langkah selanjutnya adalah presentasi di kementerian terkait," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan ketika dihubungi Tempo pada Ahad, 23 September 2012.
Dari hasil studi tersebut, kata Bambang, muncul lima pilihan trase jalur kereta. Kelima trase tersebut adalah Manggarai-Tanah Abang-Duri-Angke-Pluit sebagai pintu masuk ke stasiun di bandara serta opsi trase tambahan yaitu dari Cawang.
Menurut Bambang, setelah proses presentasi, maka lelang akan dibuka. Proyek ini akan diselesaikan dengan skema public-private partnership (PPP) seperti pembuatan Jembatan Selat Sunda. Dengan skema ini, pemerintah memberikan izin pada perusahaan swasta untuk mengerjakan fasilitas pelayanan publik.
Imbalannya, perusahaan swasta tersebut bisa menarik keuntungan dari pengguna fasilitas tersebut kelak. Agar proyek berhasil dan tidak merugikan kepentingan umum, pemerintah memang harus memberikan perincian detail standar pelayanan minimum yang harus dipenuhi pihak swasta.
Proyek kereta bandara pada dasarnya terbagi dalam dua tipe. Pertama, pembangunan rel kereta ekspres oleh PT SMI. Tipe kedua kereta bandara adalah yang murni dibangun PT Kereta Api Indonesia dan merupakan perpanjangan rute KRL Commuter Line.
Saat ini, PT KAI sudah membangun double track dari Tanah Abang menuju Tangerang. Jika ini selesai, pemerintah tinggal membangun rel tambahan dari Tanah Tinggi, Tangerang, menuju Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 4,5 kilometer. Nilai proyek ini mencapai Rp 2,3 triliun.
SYAILENDRA
Berita Terpopuler:
Jokowi Janji Bangun Stadion untuk Persija
FPI Segel Seven Eleven Pejaten
Jokowi Diberi Kado Sepeda Kuno
Usai Segel Seven Eleven,FPI Datangi Tempat Hiburan
FPI Pusat Klaim Tak Tahu Penyegelan Seven Eleven