TEMPO.CO, Jakarta - Kartu merah untuk Jonjo Shelvey ketika Liverpool dikalahkan Manchester United 1-2, Ahad, 23 September 2012, menuai kontroversi. Manajer The Reds, Brendan Rodgers, menganggap keputusan wasit Mark Halsey terlalu berlebihan. Sebab, tekel Shelvey pada pemain belakang Setan Merah, Jonny Evans, dinilainya tidak terlalu keras.
Tekel seperti apa yang dibolehkan pada pertandingan Liga Primer Inggris? Pertanyaan itu muncul karena pada pertandingan Sabtu, 22 September 2012, pemain Chelsea, David Luiz, lolos dari hukuman. Padahal, tekelnya pada pemain Stoke City, Jonathan Walters, jauh lebih keras. BBC mewawancarai Mike Riley yang memimpin Komisi Wasit Liga Primer Inggris untuk memperjelas soal itu.
Di mana batas antara tekel yang bersih dan yang berbuah kartu merah?
Ada empat jenis tekel. Pertama, tekel bersih, yakni pemain mampu memenangi bola tanpa melanggar pemain lawan. Kedua, tekel yang tidak masalah, tapi membuat lawan terlanggar. Bisa jadi karena keterampilan lawan, bisa juga karena tekel dilakukan terlambat. Hukumannya, hanya tendangan bebas buat lawan.
Ketiga, jika pemain sembrono dan membuat lawan terlanggar. Ia diberi kartu kuning, tendangan bebas untuk lawan. Keempat, kartu merah dilayangkan jika seroang pemain membahayakan keselamatan lawan.
Tapi perlu diingat, tekel dilakukan dalam sekejap mata. Dalam waktu yang pendek itu, wasit harus menentukan: apakah seorang pemain ceroboh? Apa pemain kurang memperhatikan keselamatan lawan? Atau seorang pemain menggunakan kekuatan berlebihan? Wasit juga terpengaruh situasi lapangan, juga kondisi pemain yang terlanggar.
Apa saran agar pemain lolos dari kartu merah?
Berhati-hatilah. Semua pemain harus bertanggung jawab menjaga keselamatan pemain lawan. Ingat, jika melakukan tekel yang sangat keras, dalam kecepatan tinggi, apalagi dengan dua kaki bersamaan, mereka berisiko diusir keluar lapangan.
Pemain harus berempati pada lawan. Mereka perlu bertanya dalam hati sebelum bertindak: “Apakah tekel saya akan berdampak buruk bagi lawan?” Di lapangan, wasit melihat kekuatan tekel dan kontak fisik yang terjadi.
Apakah arah tekel mempengaruhi keputusan wasit?
Tidak, yang penting kekuatan dan kontak fisik yang terjadi. Pemain bisa saja menguasai bola dengan satu kaki, tapi tetap membahayakan lawan. Satu dekade lalu, wasit menganggapnya tak masalah. Kini, penekanannya pada keselamatan pemain.
Jumlah tendangan bebas terus menurun pada pertandingan Liga Primer dan merupakan yang terendah dibandingkan liga-liga utama di seluruh dunia.
Jika pemain melakukan tekel dengan dua kaki atau mengangkat kakinya ke udara, mereka tidak akan mampu mengontrol kecepatannya. Jelas, mereka berisiko memperoleh kartu merah.
Bagaimana wasit menyeragamkan keputusan soal ini di semua pertandingan Liga?
Pada awal musim, kami mengunjungi klub-klub lalu mendiskusikan berbagai contoh insiden yang kontroversial. Jika ada keputusan kontroversial, Komisi Wasit membahasnya bersama Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional dan Asosiasi Manajer Liga untuk menyamakan persepsi.
Satu grup khusus, terdiri dari 16 wasit dan 30 asisten wasit, bertemu setiap dua pekan untuk membahas berbagai insiden. Kinerja mereka juga diulas, berdasarkan sistem komputer analisis pasca-pertandingan.
BUDI | BBC
Berita Terpopuler:
Penyidik KPK yang Ditarik Mengaku Diteror
Taufiq Kiemas Kapok Koalisi dengan Gerindra
Tujuh Polwan Pernah Menyamar Jadi Pelacur Keyko
Pemilik Situs Triomacan2000 Dilaporkan ke Polisi
Kemenangan Jokowi Untungkan Siapa?