TEMPO.CO, Jakarta - PT Telkom, lewat Yayasan Pendidikan Telkom, mendirikan Universitas Telkom yang rencananya dibuka pada 2013. Selain menggabungkan sejumlah kampus yang telah ada, perguruan tinggi itu bakal menambah dua fakultas baru, yaitu sekolah kedokteran dan energi serta pertambangan.
Universitas Telkom yang berlokasi di Jalan Terusan Buah Batu, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ini terdiri dari gabungan empat perguruan tinggi di bawah Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Keempatnya akan berubah nama.
Institut Teknologi Telkom akan bernama Telkom Engineering School, Institut Manajemen Telkom akan menjadi Telkom Business School, Politeknik Telkom menjadi Telkom Applied Science College, dan Sekolah Tinggi Indonesia Seni Indonesia (STISI) menjadi Telkom Art and Design School. Ke depan, Universitas Telkom akan membuka Telkom Medical School dan Telkom Mining and Energy School.
Direktur Aliansi Strategis Yayasan Pendidikan Telkom Agus Achmad Suhendra mengatakan, pendirian universitas ini dirancang sejak 1,5 tahun lalu. Tujuan utamanya ingin menjadi world class university. "Telkom lihat ini sebagai kesempatan untuk maju. Dengan menyatukan mahasiswa dan dosen yang berjumlah 17 ribu orang, peran universitas jadi lebih terlihat," katanya di kampus Telkom, Rabu, 26 September 2012.
Menurut Agus, salah satu syarat kriteria world class itu, salah satunya, kampus mempunyai jumlah murid, peneliti, dan dosen yang besar. Jumlah itu terkait karya ilmiah yang dihasilkan. "Pada 2017, Universitas Telkom menargetkan masuk ranking 200 perguruan tinggi terbaik di dunia," katanya.
Ketua Tim Implementasi dan Transformasi Universitas Telkom Ahmad Tri Hanuranto mengatakan, saat ini, teknis dan aturan pendirian masih terus dibahas. Untuk menguatkan pendirian universitas, tim menggelar acara deklarasi komitmen dari pengelola, dosen, dan perwakilan mahasiswa dari empat kampus Telkom tersebut. "Pro dan kontra itu biasa. Karena itu, kita perlu komitmen bersama," ujarnya.
Nantinya, bakal banyak perubahan yang terjadi. Jumlah program studi yang totalnya di empat kampus tersebut ada 28, akan bertambah. Ada kemungkinan beberapa program studi yang ada kini akan dilebur menjadi program baru. "Dosen juga nanti mayoritas harus bergelar doktor," ujarnya.
Adapun syarat menjadi Rektor Universitas Telkom, kata Hanuranto, terbuka dari luar dan dalam kampus Telkom, namun harus bergelar doktor dari kampus luar negeri.
ANWAR SISWADI