TEMPO.CO, Jember - Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, mengatakan saat ini Indonesia sudah mencapai swasembada beras. Produksi beras saat ini sudah mencukupi untuk kebutuhan konsumsi nasional. Tahun ini produksi beras nasional diperkirakan mencapai 38,564 juta ton, lebih banyak dari kebutuhan konsumsi beras nasional sebesar 33,035 juta ton.
"Jadi, sudah swasembada, masih ada surplus sekitar 3-4 juta ton di gudang Bulog," ujarnya seusai acara pengukuhan guru besar di Gedung Soetardjo Universitas Jember.
Meskipun telah mencapai swasembada, kata Rusman, pemerintah tetap membuka keran impor. Salah satunya mengizinkan Bulog melakukan impor beras sekitar 1,5 juta ton dari Vietnam. Namun, rencana itu baru sebatas nota kerja sama dan kesepakatan dan hingga kini belum dilakukan.
"Impor beras itu untuk tambahan cadangan ketahanan pangan atau memperkuat stok target surplus yang diinginkan Presiden, yakni 10 juta ton per tahun," ujarnya..
Pada 18 September 2012 pekan lalu, Indonesia dan Vietnam menandatangani nota kesepahaman yang isinya menyatakan Vietnam siap memasok beras sebanyak 1,5 juta ton per tahun jika Indonesia membutuhkannya sewaktu-waktu untuk cadangan beras nasional. Kesepakatan dengan Vietnam itu, kata Rusman, berlaku untuk 2013-2017.
Sebelumnya, Indonesia juga telah menandatangani MoU dengan Thailand dan Kamboja dengan komitmen masing-masing menyediakan 1,1 juta ton per tahun. Rusman mengatakan impor beras tidak melulu karena Indonesia gagal mencapai swasembada. "Janganlah impor beras selalu dikaitkan dengan dugaan kita ini gagal panen. Jangan. Kita perlu ketahanan pangan dan mengurangi spekulasi harga beras di pasaran," katanya.
MAHBUB DJUNAIDY