TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Beberapa perusahaan asuransi Malaysia menargetkan untuk semakin ekspansif dan mengembangkan pasar di Indonesia. Beberapa perusahaan itu di antaranya Great Eastern Takaful Sdn Bhd dan Etiqa Takaful Bhd.
Seperti dilaporkan Business Times, 26 September 2012, Great Eastern Takaful menargetkan pertumbuhan pendapatan tiga kali lipat di pasar Indonesia. Direktur Utama, Great Eastern Takaful, Mohamad Salihuddin Ahmad, mengatakan perseroan menargetkan pasar penduduk Indonesia berpendapatan rendah. Untuk mencapai targetnya, Great Eastern sudah didukung kantor perwakilan di Jakarta.
Direktur Utama Etiga Takaful, Shahril Azuar Jimin, mengatakan perseroan berencana mengakuisisi perusahaan asuransi syariah di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, Pasar asuransi syariah Indonesia tumbuh 53 persen dalam lima tahun terakhir menjadi Rp 7,3 triliun. Pertumbuhan itu lebih cepat dibandingkan Malaysia hanya tumbuh 18 persen menjadi US$ 4,7 miliar. Ekspansi industri takaful di Malaysia diperkirakan akan melambat seiring regulasi baru soal biaya dan investasi.
“Malaysia telah menjadi sangat mahal bagi pelaku industri takaful setelah bank sentral aturan baru,” ujar Kepala Mitra Negara Ernst & Young LLP di Kuala Lumpur, Abdul Rauf Rashid.
Karena itu, perusahaan-perusahaan Malaysia lebih agresif mencari peluang ekspansi di Indonesia karena memiliki pertumbuhan sangat potensial.
Abdul Malik