TEMPO.CO, Jakarta-Pesawat aerobatik Fasida tipe AS 202 B, jatuh saat beratraksi di Bandung Airshow, sekitar pukul 11.37, di Bandar Udara Husein Sastranegara. Seorang saksi mata, Metty, 34 tahun, mengatakan pesawat sempat bermanuver di udara. "Berputar-putar begitu, tapi terlalu rendah, dan tiba-tiba jatuh," kata dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 29 September 2012, dari Jakarta.
Kemudian, kata dia, pesawat itu tidak terlihat lagi di mata penonton. "Tidak kelihatan karena tertutup pohon. Tiba-tiba sudah ada asap besar," ia berujar. Ambulans dan petugas pemadam kebakaran langsung menuju lokasi kejadian.
Ia mengatakan, saat kejadian itu, ia dan anak-anaknya sedang antre membeli tiket. Antrean panjang dan mengular. "Kami melihat jelas dari luar tribun penonton," kata dia. Menurutnya, pesawat yang jatuh itu adalah pesawat susulan dari yang sebelumnya beratraksi.
Usai peristiwa itu, sejumlah penonton panik dan memilih pulang. “Saya juga langsung buru-buru mengajak anak-anak pulang,” kata dia. Dan pertunjukkan pun sepertinya dihentikan sampai sore hari.
Sebelumnya, diberitakan dua pilot pesawat aerobatik, Marsekal Madya (Purn) Norman dan Tony, tewas seketika karena jatuh saat tengah bermanuver di acara Bandung Airshow di Landasan Udara Husein Sastranegara, Bandung.
“Pesawat jatuh saat melakukan manuver dan menabrak bagunan kantor di kompleks Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara,” kata juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang Ervan, saat dihubungi,.
Menurut Bambang, pesawat jatuh pada pukul 11.37. Kedua pilot tengah menerbangkan pesawat Pesawat jatuh di luar bandara, tepatnya di area gedung PT Dirgantara Indonesia.
Untuk sementara, Bandara Husein ditutup. Pesawat dilarang mendarat maupun lepas landas selama satu jam. “Sementara akan dilakukan penanganan dan pemadaman,” kata Bambang.
MARTHA WARTA SILABAN|ANANDA BADUDU
Berita Lainnya:
Pesawat Jatuh di Bandung Airshow, Dua Pilot Tewas