TEMPO.CO, Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menganggarkan dana Rp 1 triliun untuk mengembangkan usahanya di bidang peternakan sapi. "Rencananya, Januari 2013, kami menargetkan pembentukan anak usaha," ujar Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro ketika dihubungi pada Ahad, 30 September 2012.
Perusahaan itu akan dinamai PT Sapi Rajawali Indonesia (SRI). Menurut dia, sumber dana investasi berasal dari kas perusahaan sebanyak 30 persen, sedangkan sisanya pinjaman perbankan dan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca Juga:
RNI sudah mengembangkan usaha tersebut sejak Agustus lalu. Lahan yang digunakan berada di lahan perkebunan teh, tebu, dan sawit yang terletak di Palembang, Majalengka, serta Subang. "Sekarang jumlah sapinya ada 1.500 ekor," ujar Ismed.
Sampai awal tahun depan, ia mengharapkan jumlah sapi bisa mencapai 15 ribu ekor. "Kalau jumlah sapinya sudah sesuai target, kami hendak mengajukan pembentukan PT SRI ke Menteri BUMN," Ismed mengatakan.
Seluruh sapi yang diternakkan itu dibeli RNI dari PT Berdikari, BUMN yang bergerak di bidang peternakan. "Sebagian merupakan sapi impor," ujar Ismed.
Baca Juga:
Ia berharap, jika bisnis sapi sudah berkembang, dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional. "Supaya nantinya bisa swasembada daging sapi," Ismed menambahkan.
Hingga Agustus tahun ini, RNI mencetak laba sebesar Rp 200 miliar. Tahun lalu, pada periode yang sama, perusahaan rugi Rp 68,4 miliar.
SATWIKA MOVEMENTI